Buka Musprov Kadin, Gubernur Berharap Peran Kadin Kendalikan Inflasi
Dengan adanya Kadin Indonesia dapat membantu pemerintah daerah menjaga kestabilan pangan agar terhindar dari inflasi.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumut Edy Rahmayadi secara resmi telah membuka acara Musyawarah Provinsi (Musprov) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sumut tahun 2022 yang bertempat di Balroom Adimulia Hotel Medan, Selasa (8/11/2022).
Pada sambutannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan bahwa dengan adanya Kadin Indonesia dapat membantu pemerintah daerah menjaga kestabilan pangan agar terhindar dari inflasi.
"Saya yakin pengurus Kadin ini pasti sudah ahli mencari uang, karena Kadin sudah memberikan gambaran dan contoh bahwa kalian harus kaya," ujarnya dalam kata sambutan.
Dikatakan Edy, saat ini dunia sedang dipersoalkan dengan inflasi dan Presiden Indonesia juga telah mengeluarkan Keppres Nomor 18 tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri.
"Saya selaku Gubernur menginginkan peran Kadin ini, saat ini dunia sedang dipersoalkan dengan inflasi dan kita sampai Presiden mengeluarkan Keppres 18 22, peran Kadin terhadap Inflasi ini," ungkapnya.
Baca juga: Harga Makanan di Turki Melonjak 99 Persen, Inflasi Tertinggi Sejak 1998
Dia menyampaikan saat ini Inflasi Sumut mencapai 5.66 persen, sedangkan Nasional berada di 5.7 persen artinya Inflasi Sumut berada di bawah Nasional.
"Tapi persoalannya bukan di angka limanya itu, tetapi Inflasi ini memiliki batasan yaitu sebesar 3 persen, dan kita sudah ada di angka 5, dan di sini lah saya mau peran Kadin," jelasnya.
Dia juga membeberkan bahwa dirinya mendapatkan apresiasi dari Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani karena dapat mengendalikan inflasi di Sumut.
"Diapresiasi saya, nah apa sih yang menjadi permasalah Sumut terhadap inflasi, saya ingin mari kita bersama-sama Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas, dan Kadin kabupaten dan kota untuk menekan laju inflasi," sebutnya.
Ada pun yang membuat Sumut mendapatkan apresiasi adalah karena saat ini Sumut mengalami surplus beras, surplus cabai merah, dan surplus cabai rawit.
"Namun bawang merah saya harus impor 29.11 persen, apalagi bawang putih saya harus impor 97.30 persen, daging ayam saya oke, telur ayam oke, gula pasir saya masih impor total 100 persen dan minyak goreng saya punya 3.2 juta hektare kebun sawit, dan ini salah satu yang membuat inflasi masih di angka 5.66 persen," jelasnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Kadin Indonesia agar dapat memompa kebutuhan -kebutuhan impor ini.
"Saya yakin Kadin bisa membantu untuk melanjutkan komunikasi terhadap pengusaha-pengusaha agar dapat memberikan kemudahan pupuk, bibit sehingga kami bisa mengatur inflasi," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Musprov-Kadin.jpg)