Adira Finance Membukukan Laba Bersih Tumbuh 52 Persen Year on Year di Periode September 2022

Pada periode September 2022, Adira Finance berhasil bukukan laba bersih tumbuh sebesar 52 persen yoy dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Istimewa
Adira Finance membukukan laba bersih tumbuh 52 persen year on year di periode September 2022. 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut tercermin oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, kinerja ekspor yang kuat didorong dari harga komoditas yang relatif tinggi, dan membaiknya aktivitas ekonomi seiring terkendalinya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan memproyeksikan ekonomi domestik tumbuh positif kisaran 5,4 persen-6,0 persen pada kuartal III-2022.

Namun demikian, secara global masih dihadapkan oleh pelemahan ekonomi yang terus berlanjut sebagai dampak dari lonjakan inflasi dan suku bunga sehingga dapat mengakibatkan potensi adanya resesi di tahun 2023. Akibatnya, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 menjadi 2,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen. Di samping itu, perlambatan ekonomi global juga semakin diperburuk dengan tensi geopolitik, dan perlambatan ekonomi China yang masih perlu diwaspadai.

Terjadinya pengetatan kebijakan moneter di negara maju memberikan tekanan pada nilai tukar di beberapa negara temasuk emerging market. Di domestik, nilai tukar Rupiah pada September 2022 terdepresiasi sebesar 6 persen ytd menjadi Rp15.227/USD. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan tingkat inflasi, Bank Indonesia lebih agresif menaikkan suku bunga BI7DRR sebanyak 3 kali menjadi 4,75 persen pada Oktober 2022.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut, industri otomotif mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel mobil baru domestik sebesar 22 persen yoy dari 600 ribu unit menjadi 732 ribu unit. Sementara penjualan ritel motor baru domestik meningkat 2 persen yoy menjadi 3,8 juta unit di 9M22. Penjualan industri otomotif diperkirakan dapat terus bertumbuh didukung faktor ekonomi domestik yang solid, dan membaiknya daya beli konsumen, serta meningkatnya pasokan produksi otomotif.

“Pencapaian kinerja industry otomotif yang cukup baik hingga September 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis Adira Finance. Pembiayaan baru Perusahaan tercatat tumbuh sebesar 21 persen yoy menjadi Rp21,9 triliun. Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 37 persen yoy dan 2 persen yoy. Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022 total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) berhasil tumbuh sebesar 5 persen yoy menjadi sebesar Rp 41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.” Kata I Dewa Made Susila, Presiden Direktur.

“Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Sumatera Bagian Utara di 9M22 tercatat mencapai Rp2,6 triliun, naik 30 persen yoy jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama didorong pertumbuhan pembiayaan baru segmen mobil dan non otomotif masing-masing sebesar 62 persen yoy dan 27 Secara keseluruhan, area Sumatera Bagian Utara berkontribusi sekitar 12 persen dari total pembiayaan baru Adira Finance.” kata Iwan Chandra, Kepala Wilayah Sumatera Bagian Utara Adira Finance.

“Dalam mendukung Pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Adira Finance bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menggelar Festival Kreatif Lokal (FKL) yang diselenggarakan di 5 Desa Wisata pada Agustus – November 2022. Melalui kegiatan ini diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat lebih maju terutama segmen UMKM. Selain itu, kami juga menyelenggarakan Adira SOBAT Expo yang merupakan pameran pembiayaan multi produk Adira Finance di lebih dari 20 titik yang tersebar di seluruh Indonesia pada Agustus – Oktober 2022.” Kata I Dewa Made Susila, Presiden Direktur.

Dari sisi keuangan, pendapatan bunga Adira Finance meningkat sebesar 2 persen yoy menjadi Rp6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6 persen yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 13,1 persen menjadi 18,1 persen di 9M22. Beban operasional relatif stabil menjadi Rp2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 39 persen yoy menjadi Rp683 miliar hingga September 2022. Hasilnya, Adira Finance berhasil membukukan laba bersih naik signifikan sebesar 52 persen yoy menjadi Rp1,1 triliun. Sehingga Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing meningkat menjadi 6,3 persen dan 17,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,7 persen dan 12,6 persen di 9M21.

Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola dilevel 1,9 persen, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen. Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. Per posisi September 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal Perusahaan pada September 2022 tercatat turun 9 persen yoy menjadi Rp 10,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 42 persen:58 persen. Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,1 kali dari sebelumnya 1,4 kali di 9M22, sehingga Perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved