News Video
Wali Kota Medan Bobby Minta Maaf ke Kesultanan Deli atas Gapura Perbatasan yang Dihancurkan
Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta maaf pada kesultanan deli di acara Gelar Melayu Serumpun di Istana Maimun
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta maaf pada kesultanan deli di acara Gelar Melayu Serumpun di Istana Maimun malam ini Senin (31/10/2022).
Permintaan maaf tersebut lantaran beberapa gapura perbatasan melambangkan melayu dan beberapa ciri khas Melayu di Kota Medan dihilangkan.
"Tadi kesultanan deli mempertanyakan kenapa Gapura perbatasan di Kampung Lalang yang melambangkan ciri khas melayu dihancurkan maka memang betul izin sultan beberapa Gapura dan bangunan yang melambangkan melayu dihancurkan maka dari itu saya minta maaf," katanya dalam acara sambutan Melayu Serumpun.
Namun dihancurkannya bangunan tersebut kata Bobby Nasution untuk diperbaharui menjadi lebih baik lagi.
"Jadi tidak ada niat kami untuk menghilangkan Melayu dari Kota Medan karena dengan umur Gapura tersebut izin sultan sudah bisa untuk diperbaharui," katanya.
Beberapa program Pemko Medan kata Bobby Nasution tidak akan terjadi tanpa ada dukungan dari kebesaran hati Orang Melayu yang menyambut masyarakat umum.
"Saya apresiasi seluruh masyarakat melayu karena dengan besar hati membuka diri untuk masyarakat ataupun pendatang di Kota Medan ini,"katanya.
Bobby Nasution mengakui bahwa di zaman pemerintahannya ada terkesan mengenyampingkan adat istiadat melayu.
"Kami sadari Pemerintahan Kota Medan hari ini ada terkesan seolah-olah kami pemerintah Kota Medan mengenyampingkan adat istiadat melayu," ucapnya.
Namun hal tersebut kata Bobby Nasution tidaklah benar.
"Yang kita ketahui bahwa adat istiadat melayu merupakan adat istiadat asli kota Medan ini dibuktikan dengan adanya Istana Maimun di tengah Kota Medan," jelasnya.
Selain itu setiap kegiatan yang dilakukan Pemko Medan kata Bobby selalu menjalin komunikasi dengan para sultan Melayu di Kota Medan.
" Jadi hal tersebut tidak benar bahwa kami mengenyampingkan adat Melayu. Saat ini kami telah menetapkan 13 multi etnis yang kami gunakan pada setiap hari Jumat namun hal tersebut tidak terlepas dari keterbukaan masyarakat melayu yang menerima seluruh etnis di Kota Medan,"jelasnya.
Kata Bobby saat ini banyak bangunan di Kota Medan yang umurnya sudah cukup tua dan bisa di revitalisasi lebih baik lagi.
"Maka dari itu saat ini Pemko Medan banyak melakukan peremajaan bangunan atau merevitalisasi agar Kota Medan lebih baik lagi sehingga kita bangga menjadi warga Medan dan Melayu yang mencerminkan diri yang lebih baik lagi di Kota Medan," jelasnya.
Sebelumnya perubuhan gapura di jembatan Kampung Lalang, menimbulkan kemacetan, Rabu (12/10/2022) pagi.
Pasalnya, perubuhan gapura ini berlangsung di saat jam sibuk masyarakat pergi kerja.
Tak pelak, aksi perobohan tugu di Kampung Lalang ini bikin suasana padat merayap.
(cr5/www.tribun-medan.com).