GBI Medan Plaza Bersama INTI Membawa Digitalisasi UMKM Menuju Market Nasional
Setelah pandemi Covid-19 yang telah mempengaruhi dan merubah pola pikir manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan umat manusia di dunia
GBI Medan Plaza bersama INTI Membawa Digitalisasi UMKM menuju Market Nasional
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Setelah pandemi Covid-19 yang telah mempengaruhi dan merubah pola pikir manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan umat manusia di dunia, salah satunya adalah kecepatan di bidang IT, terjadi pergeseran sangat cepat offline ke online, terutama juga dalam kegiatan bisnis.
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rumah Persembahan yang juga memiliki jemaat yang besar di tanah air, terkhusus di Medan dan Sumatera Utara yang juga aktivitas dunia usaha banyak dilakukan oleh jemaat pelaku UMKM. Dan kali ini Ps. Gustaf, S.S. yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia penyelenggara agar dapat melaksanakan kegiatan yang dapat memberikan manfaatkan kepada para pelaku UMKM Rumah Persembahan.
Untuk mewujudkan itu maka dibuat acara Digitalisasi UMKM menuju Market Nasional bersama Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) yang didalamnya juga tergabung Young Entreprenuers Council (YEC) INTI Sumut yang khusus membidangi dunia usaha dan tergabung para pengusaha muda di Sumut, yang juga didukung oleh Universitas Sari Mutiara dan beberapa organisasi UMKM lainnya.
Ps. Perlin Zebua sebagai Kepala Departemen Marketplace Ministry Kel. Besar GBI Medan Plaza di B&G Tower Lantai 3 menyampaikan bahwa acara ini dibuat agar para pelaku UMKM yang merupakan jemaat GBI dan juga para sahabat di luar lintas agama juga bisa mengikutinya.
"Kami berharap acara ini bisa memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM dari mulai mendirikan badan usaha, legalitas usaha, pemasaran online dan bagaimana agar produknya berkali lipat bisa dipasarkan dan laku melalui Digitalisasi UMKM,"harap Perlin yang didampingi Ps.Gustaf dan Herlina Zhang.
"Kami selaku penasehat INTI dan Apindo memberikan apresiasi dan dukungan kepada GBI dan INTI yang telah menyelenggarakan acara Digitalisasi UMKM sehingga nantinya para pelaku UMKM bisa NAIK KELAS menuju Market Nasional, dimana sebelumnya Korsp Senior Himapsa dan Universitas Sari Mutiara bersama INTI dan Tokopedia telah membuat acara serupa di Pematang Siantar," kata Parlindungan Purba
Tomi Wistan, Wakil Ketua Umum bidang bisnis, usaha dan UMKM Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Pusat menyampaikan bahwa INTI sebagai organisasi yang bersifat kebangsaan, banyak melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, seni budaya, hubungan pemerintahan dan lintas organisasi, juga ekonomi. Dan salah satu programnya adalah Digitalisasi UMKM secara nasional yang dimulai dari daerah.
"Kami merasa terhormat mendapat kerjasama dan kolaborasi acara Digitalisasi UMKM dengan GBI Rumah Persembahan yang begitu konsen dalam pembinaan UMKMnya, Tim INTI di Sumatera Utara yang saat ini konsen dalam bidang ekonomi adalah YEC INTI Sumut bersama para mentor dan Tokopedia selaku marketplace diharapkan dapat memberikan sentuhan dan cambukan motivasi pengetahuan agar UMKM di Sumatera Utara bisa tumbuh dan berkembang," kata Tomi yang didampingi Johny Sia dan Husni Halim, Sekretaris dan Wasek INTI Sumut.
"Dan ini juga bisa menjadi ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan menjadi bagian dari ambil peran dalam pemulihan ekonomi nasional," tambah Hendy Ong, Ketua YEC INTI Sumut yang didampingi Agus Salim, BOD YEC.
Acara ini didukung penuh oleh Tokepedia selaku marketplace yang langsung dipimpin oleh Wilson, City Manager dan Tim yang mengajari peserta berbisnis secara digitalisasi. Begitu juga dengan Junianto Tunggal Founder Jualan Terus turut memberikan motivasi dan pengetahuan pentingnya berbisnis di marketplace yang bisa menaikkan omset penjualan hingga ribuan kali dibanding konvensional serta siap membantu UMKM secara digitalisasi. Sedangkan Ketua Korwil Sumut Garda Transfumi Kemenkop UKM RI yang juga Ketua DPW UKM IKM Nusantara Sumatra Utara Binsar M Simatupang, SE.MM. menyampaikan bahwa pentingnya pelaku UMKM mengurus perijinan usaha serta menjelaskan secara terperinci aspek perijinan dan legalitas usaha.
Sucofindo juga mempresentasikan terkait aspek pendukung dunia usaha dan sebagai perusahaan inspeksi yang pertama di Indonesia yang bergerak di bidang jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, pelatihan dan konsultasi, dan saat ini memiliki lebih dari 2.500 tenaga kerja profesional. Pemaparan akhir ditutup oleh Tinus Song, seorang Lawyer dan Kurator dari Retorika Lawfirm pentinganya Legalitas dan Hak Paten setiap produk yang akan dipasarkan melalui marketplace.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Heehjjk.jpg)