Wanita Bersenjata di Istana
Jenderal Dudung Buka Suara Soal Wanita Bersenjata Ditangkap di Istana: Antisipasi Kelompok Radikal
Kepala Staf Angkatan Darat Jendral Dudung Abdurahman meminta agar kasus wanita yang ditangkap di depan Istana Kepresidenan diserahkan pihak kepolisian
TRIBUN-MEDAN.COM - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurahman meminta agar kasus wanita yang ditangkap di depan Istana Kepresidenan diserahkan pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan KSAD saat menghadiri Peresmian Masjid Baitul Mustafa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Ia mengatakan kasus tersebut merupakan ranah dari pihak kepolisian.
"Sedang dicek oleh kepolisian, nanti kepolisian ya karena itu ranahnya mereka," kata Dudung.
Dudung juga meminta agar seluruh jajarannya untuk mengantisipasi terhadap kelompok kelompok radikal.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita bernama Siti Elina nekat membawa pistol berjenis FN dan menodongkan ke petugas keamanan Istana Negara.
Ia tinggal di Kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara tepatnya di RT/RW 13/03.
Ibu Ketua Rukun Tetangga RT 13/03, Nurjanah mengungkapkan, perempuan bercadar tersebut beralamat atau bermukim dan di tempatnya.
"Iya benar itu warga saya Siti Elina.
Dia tinggal dan lahir di sini. Orang tuanya di sini," kata Nurjanah saat ditemui di lokasi pada Selasa (25/10/2022).
Nurjanah mengaku para tetangga sangat terkejut saat mengetahui Siti ditangkap terkait dengan dugaan menerobos Istana.
"Kaget juga saya, karena ada tetangga datang kasih tahu berita. Setelah itu datang lagi tiga orang, nanya apa benar (perempuan bercadar) warga sini. Saya jawab benar warga sini. Tapi KTP-nya enggak nunjukin," ucapnya.
Saat ini pihak berwajib sudah mengamankan untuk diserahkan kepada Reserse Polres Metro Jakarta Pusat. (*)