News Video
POLDASU Beri Garis Polisi Ke Ribuan Obat Dari Salah Satu Pabrik Obat di Sumut
Polda Sumut turut serta menyelidiki penyebab penyakit gagal ginjal akut yang diduga diakibatkan obat sirop
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut turut serta menyelidiki penyebab penyakit gagal ginjal akut yang diduga diakibatkan obat sirop mengandung Etilen Glikol (EL), Dietilen Glikol (DG) dan Etilen Glikol Butil Enter (EGBE) melebihi batas.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah memasang garis Polisi pada tiga jenis obat berada di salah satu pabrik di Sumut.
Ribuan obat yang diduga melebihi batas yang disebut itu pun disegel agar tak lagi beredar.
Hal itu diungkapkan Panca saat menghadiri rapat kordinasi penanganan gagal ginjal akut dengan Gubernur dan Balai POM di aula Tengku Rizal Ramli, Jalan Sudirman, Medan.
"Jenis obatnya yang sudah kita polisi line, jadi obat yang diproduksi itu yang kita Polisi line bersama Balai POM. Ada ribuan itu jenis produksi obatnya dan sekarang kita bekerjasama dengan balai POM karena mereka yang terdepan untuk memastikan boleh enggak ini di edarkan.
Panca menyebut langkah awal yang dilakukan bersama Balai Pengawas Obat ialah penarikan obat.
Pihaknya pun masih menunggu hasil pemeriksaan pusat apakah obat yang diduga pemicu gagal ginjal akut ini masih bisa diedarkan atau tidak.
Setelah ini Polisi dan Balai POM akan turun ke lapangan menarik obat-obatan yang diduga memicu gagal ginjal akut dari pasaran.
"Surat peringatannya sudah ada dan kita sudah berkordinasi dengan perusahaan dan untuk itu pada kesempatan ini saya mengimbau tadi pada rapat saya minta pada teman-teman balai POM bersama-sama dengan kita, nanti akan turun ke lapangan untuk menarik obat itu dari pasar, baik dari toko obat maupun tempat-tempat penjualan obat lainnya serta rumah sakit,"ucapnya.
Panca juga mewanti-wanti para dokter supaya berhati-hati saat memberikan resep kepada pasiennya.
"Dan ini juga penting supaya para dokter di lapangan, tenaga medis yang memberikan resep obat dengan jenis obat tertentu tidak salah di lapangan dan kita sama-sama mengantisipasinya."
(cr25/www.tribun-medan.com).