Polres Toba

Diduga Korslet, Gereja dan Rumah Pendeta di Toba Dilalap Si Jago Merah

Satu unit gereja terbakar sekira pukul 18.45 WIB milik Yustunus Andi (50) yang juga di belakang gedung gereja dan satu dinding dengan gereja

Istimewa
Satu unit rumah ibadah Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) yang berdempetan dibelakangnya rumah tinggal Pendeta Gereja di Dusun 1 Pintu Oloan Saba Desa Sinar Sabungan, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba hangus terbakar. 

Diduga Korslet, Gereja dan Rumah Pendeta di Toba Dilalap Si Jago Merah

TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Satu unit rumah ibadah Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) yang berdempetan dibelakangnya rumah tinggal Pendeta Gereja di Dusun 1 Pintu Oloan Saba Desa Sinar Sabungan, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba hangus terbakar.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (11/10/2022) sekira pukul 18.45 WIB.

Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb mengaku kejadian kebakaran ini diketahui dari warga Desa Sinar Sabungan, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba.

"Di mana satu unit gereja terbakar sekira pukul 18.45 WIB milik Yustunus Andi (50) yang juga di belakang gedung gereja dan satu dinding dengan gereja digunakan sebagai rumah tempat tinggal mereka selaku Pendeta di Gereja," katanya, Rabu (12/10/2022).

Berdasarkan informasi dan keterangan yang dihimpun Yustunus Andi (50) dalam kesehariannya di gereja yang terbakar diketahui juga sebagai Pendeta (gembala jemaat) pada gereja GKII Pintu Oloan Saba Dusun 1 Desa Sinar Sabungan kecamatan Bonatua lunasi Kabupaten Toba dan rumah tinggalnya bersama keluarga dan anak-anaknya satu dinding di belakang gereja yang terbakar.

Ia menjelaskan gereja yang terbakar tersebut milik Yustunus Andi (50). "Kita sudah periksa saksi-saksi sebanyak 6 orang," ujarnya.

Orang nomor satu di Polres Toba ini menceritakan pada Selasa (11/10/2022) sekira pukul 18.45 WIB ibu pendeta GKII Lamris Sianturi bersama tiga orang anaknya hendak melakukan kebaktian.

"Saat itu anaknya bernama Yuda mendengar ada suara ledakan kecil pada bagian atas rumah yang sekaligus digunakan sebagai gereja GKII serta melihat ada percikan api tepat di atap pada bagian seng Gereja GKII," terangnya.

Mengetahui hal tersebut, katanya, Lamris Sianturi melakukan pemeriksaan dan pengecekan ke arah dalam dapur rumah di belakang satu dinding dengan gedung gereja dan tidak ada ditemui kompor ataupun barang lainnya yang menyebabkan kecurigaan akan terjadinya kebakaran.

Kemudian, masih dikatakan AKBP Taufiq Hidayat Thayeb, Lamris Sianturi berupaya melihat ke atap gereja. Saat itu, kata Kapolres, Lamris melihat bara api berjatuhan dan api sudah menyala dan merembet ke arah belakang hingga ke bagian seluruh fisik bangunan gereja.

"Lamris langsung berteriak minta tolong dan jeritan tersebut mengundang warga berdatangan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya," akunya.

Tak berselang lama, kata pria dengan melati dua dipundaknya ini, tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Pemkab Toba tiba di lokasi.

Terkait penyebab dan dugaan sumber api terjadinya kebakaran, aku Kapolres Toba, dugaan sementara terjadi akibat korsleting hubungan arus pendek listrik.

"Dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada menelan korban jiwa dan kerugian ditaksir kurang lebih Rp 300 Juta," pungkasnya.

(akb/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved