Tragedi Kanjuruhan

TERBONGKAR Tragedi Kanjuruhan Diduga Didesain Oknum Hingga Tewaskan Ratusan Suporter!

Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengungkap kejanggalan dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengungkap kejanggalan dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.

Ia menduga ada aktor intelektual yang menciptakan kondisi sedemikian rupa hingga memakan banyak korban tewas.

Aryanto mulanya menyebut, tragedi Kanjuruhan merupakan bencana yang mengakibatkan kerugian yang sangat fatal.

Bahkan diketahui oleh seluruh dunia.

"Saya lihat kasus ini merupakan bencana yang mengakibatkan kerugian yang sangat fatal sekali, seluruh dunia tahu," kata Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (8/10/2022).

Ia lantas mempertanyakan apakah peristiwa besar ini hanya gara-gara kelemahan-kelemahan pengamanan hingga penembakan gas air mata saja.

Meski demikian, ia tetap tegas menyalahkan para tersangka utama yang lengah.

Aryanto lantas menyebut, korban tewas yang berjatuhan, berdesak-desakkan, tewas ratusan tersebut, dianggapnya ada suatu kejanggalan. 

"Kalau kita lihat peristiwa di lapangan yang terjadi itu orang banyak yang berdesak-desakan dan kemudian saat itu ditembakkan gas air mata, kemudian pertanyaannya siapa yang membikin itu?," tanyanya.

Ia lantas menduga ada suatu skenario yang memang diciptakan sedemikian rupa.

Menurutnya, saat kerusuhan seharusnya pintu stadion harus dibuka.

Kemudian soal penembakan gas air mata, seharusnya tidak terjadi lantaran bisa saja membahayakan sesama personel keamanan apabila ditembakkan di tempat yang tertutup.

"Tapi kok itu dilakukan? itu seharusnya ada pendalaman, apakah itu karena mereka lalai atau karena sengaja, itu mesti dikejar sehingga kita dapat membuka apa yang sebenarnya terjadi di belakang," ucapnya lagi.

Baginya, tragedi maut Kanjuruhan bukan hanya sesederhana kelalaian mereka para tersangka.

Ia menduga ada intelektual dader atau pelaku tindak pidana yang sangat berbahaya.

Sehingga harus dijatuhi sanksi yang sangat berat

"Pasti ini ada intelektual dader (pelaku tindak pidana yang sangat berbahaya dan sanksinya juga sangat berat)," pungkasnya.

Aryanto pun berharap hal tersebut harus diselidiki lebih mendalam.

Apabila dimungkinkan ada tokoh intelektual di belakangnya harus segera dikejar. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved