Berita Medan

CERITA Mistis hingga Ruangan Diduga Berisi Sisa Senjata dan Amunisi di Bunker Peninggalan Jepang

Denni menyebutkan, dia tinggal dalam bunker tersebut sudah 50 tahunan, sejak ia dilahirkan di bunker itu juga.

Penulis: Aprianto Tambunan |

CERITA Mistis hingga Ruangan Diduga Berisi Sisa Senjata dan Amunisi di Bunker Peninggalan Jepang

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Bunker peninggalan Jepang di tengah Kota Medan menjadi tempat tinggal seorang warga di Jalan Gatot Subroto, gang Family, Lorong Idris, Sei Sikambing C, Medan Helvetia, Sabtu (17/9/2022).

Bunker peninggalan Jepang tersebut diperkirakan sudah berumur lebih dari ratusan tahun berdiri di tengah pesatnya Kota Medan.

Denni Syahputra penghuni bungker tersebut mengatakan, Bunker Jepang tersebut merupakan warisan dari kakeknya, yang dimana Denni memiliki surat kelengkapan atas kepemilikan bangunan tersebut.

Bunker tersebut memiliki luas, dengan panjang 10 meter dan lebar 15 meter dengan ketebalan tembok 1.40 meter.

Sehingga membuat bangunan tersebut pada jaman penjajahan Indonesia bisa bertahan dari serangan dan ledakan bom.

"Bunker ini kan peninggalan Jepang itu lah cerita kakek saya. Surat kelengkapan kepemilikan bangunan ini kami lengkap, karena itulah kami lah pemilik asli bangunan ini sekarang. Luas bangunan ini panjangnya 10 meter, lebar 15 meter dengan ketebalan tembok 1.40 meter," Ucap Denni Syahputra, Sabtu (17/9/2022).

Denni menyebutkan, dia tinggal dalam bunker tersebut sudah 50 tahunan, sejak ia dilahirkan di bunker itu juga.

Didalam bungker ada dua ruangan yang digunakan Denni untuk aktivitasnya sehari-hari.

Dia juga menyebutkan, dari cerita kakeknya bahwa di bawah lantai tersebut diduga masih ada sisa senjata maupun amunisi yang terkubur didalamnya.

Dan hal-hal mistis pun sering ia alami ketika sedang beristirahat di dalam bangunan tersebut.

"Sudah sejak aku di lahirkan tinggal di bunker ini, dari cerita kakek saya pun lantai ini kami tidak boleh bongkar karna diduga masih ada sisa amunisi mau pun senjata yang terkubur. Hal-hal mistis pun sudah biasa kami rasakan disini, tapi memang tidak menggangu," Ucap Denni.

Saat ditanya mengenai Bunker yang merupakan Peninggalan Sejarah, Denni mengatakan, bersedia memberikan bangunan tersebut ke pemerintah sebagai cagar budaya,dengan persyaratan mereka pun mendapat tempat tinggal yang dapat mereka tempati.

Denni juga menyebutkan, jika anak-anak sekolah pun ada ingin berkunjung untuk sekedar mengetahui peninggalan sejarah tersebut, dia dengan suka rela membuka pintu.

Namun dengan tata kramah yang harus dijaga.

"Kalo pemerintah mau meminta ini, saya bersedia mengasihnya dengan syarat kami dspat tempat tinggal baru yang dapat kami huni. Dan kalo anak anak sekolah ingin berkunjung pun kami suka rela membuka pintu dengan syarat harus menjaga tata kramah," Ucap Denni.

(Cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved