News Video
GMKI Toba Unras Demo Menolak Kenaikan Harga BBM, Bupati Pertanyakan Soal Dasar Demo
Bupati Toba mempertanyakan dasar demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam GMKI Toba.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA – Bupati Toba mempertanyakan dasar demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam GMKI Toba. Aspirasi yang dibawa para demonstran adalah penolakan kenaikan harga BBM.
Sambil duduk bersama di teras kantor Bupati Toba, Poltak Sitorus mengajukan sejumlah pertanyaan kepada demonstran soal inflasi dan pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia.
“Seandainya saya mahasiswa, saya akan bersama-sama dengan kalian menyuarakan ini. Karena tidak ada satupun kita, negara yang menginginkan kenaikan BBM ini karena ini mempengaruhi ekonomi rakyat,” ujar Bupati Toba Poltak Sitorus, Kamis (8/9/2022).
Selanjutnya, ia mulai bertanya soal tataran inflasi di Indonesia dan negara lainnya. Saat ditanya, para demonstran sempat terdiam dan beberapa menit mencoba menjawab pertanyaan Poltak Sitorus.
“Tapi, adik-adik, saya kira adik-adik mahasiswa, yang senang belajar, menuntut ilmu, memahami keadaan. Tahukah kalian inflasi di Indonesia ini sekarang sudah berapa? Per hari ini, inflasinya sudah berapa, atau bulan yang lalu?” terangnya.
“Kalau kalian datang ke sini tentunya ada dasarnya. Kalau seharusnya sudah tahu mengapa BBM ini naik. Apa penyebabnya, inflasi kita gimana, ayo jawab,” sambungnya,
Ia menegaskan, para demonstran harus mengerti dasar pengetahuan aspirasi yang akan disampaikan.
“Kalau ingin melakukan demonstrasi, harus tahu dasarnya. Supaya nanti kita cari solusi. Inflasi kita sekarang sudah berada di angka 4,97. Kalau inflasi Amerika gimana? Saya juga bekas mahasiswa, saya pelajari juga itu. Inflasi Amerika itu berada di angka 8 persen,” terangnya.
Tak cukup bicara soal tataran inflasi, ia juga menyinggung soal asumsi inflasi pada pembahasan APBN. Ia meminta agar demonstran tersebut mempelajarinya.
“Asumsi inflasi dalam pembicaraan APBN kita adalah 3 persen. Sementara, inflasi kita sudah berada di tingkat 4,97 persen. Ini kemungkinan akan menaik. Apakah kita diam saja? Di sana, sudah ada menteri yang mempertimbangkan ini semua,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa kenaikan BBM merupakan pertimbangan yang sudah matang oleh pemerintah pusat.
“Kebijakan ini sudah dipertimbangkan secara matang. Mereka (pemerintah pusat) tidak asal mengambil keputusan ini. Kenaikan BBM ini tidak asal,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal kemungkinan negara akan bangkrut. Selanjutnya, ia meminta para demonstran agar belajar soal keadaan ekonomi dunia yang megakibatkan situasi dunia ini sedang tidak baik-baik saja.
(cr3/www.tribun-medan.com).