Berita Sumut
Istri Polisi Rampas Tas Milik Nurhayati, Laporannya Ditolak Polsek Secanggang
Nurhayati (38) warga yang bertempat tinggal di Lingkungan I, Kelurahan Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat
Penulis: Muhammad Anil Rasyid |
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Nurhayati (38) warga yang bertempat tinggal di Lingkungan I, Kelurahan Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merasa kesal atas sikap yang ia terima saat membuat laporan ke SPKT Polsek Secanggang, Selasa (6/9/2022) sore.
Pasalnya laporan atas kasus perampasan tas milik pribadi Nurhayati yang dilakukan terduga pelaku berinisial ZN, tak diterima atau ditolak Polsek Secanggang.
"Saya datang ke Polsek Secanggang untuk membuat laporan, tapi gak diterima. Kata petugas di SPKT harus membawa saksi dulu baru laporannya bisa dibuat," ujar Nurhayati.
Lanjut Nurhayati, ia datang bersama suaminya Sandi Kurniawan untuk melaporkan terduga pelaku berinisial ZN atas kasus perampasan tas pribadi miliknya.
"Ini masalah perampasan tas saya yang terjadi di Polindes Pantai Gading pada seminggu yang lalu. Di dalam tas saya itu ada uang Rp 1 juta dan beberapa barang pribadi milik saya. Hingga sekarang tas tersebut belum dikembalikan ke saya," ujar Nurhayati.
Sedangkan itu, Nurhayati dan terduga pelaku sudah pernah difasilitasi Polsek Secanggang untuk mediasi. Namun, Nurhayati mengaku jika dirinya tak ingin bermediasi karena terduga pelaku sudah membuat dirinya malu.
"Saya gak perlu mediasi, karena sudah keterlaluan kali dia (terduga pelaku) membuat saya malu," ujar Nurhayati.
Dirinya pun berharap kepada Polsek Secanggang untuk segera memproses terduga pelaku.
"Besok saya akan datang lagi ke Polsek Secanggang untuk membuat laporan dan membawa saksi seperti yang dianjurkan oleh petugas SPKT Polsek Secanggang," ujar Nurhayati.
"Walaupun dia istri polisi, dia (terduga pelaku) harus tetap di hukum. Suaminya ini bertugas di Polsek Secanggang ini," sambungnya.
Informasi yang diperoleh, Nurhayati dan terduga pelaku ZN sebelumnya terlibat hutang piutang. Sehingga hal ini yang diduga menjadi pemicu perampasan tas milik Nurhayati.
Sementara Kapolsek Secanggang, AKP Salija saat dikonfirmasi, membantah jika petugas SPKT menolak laporan tersebut.
"Bukan tidak diterima. Kita tidak menginginkan saling lapor-melapor. Jadi tadi sudah kita ketemui untuk di mediasi, namun terjadi sedikit ketegangan yang akhirnya tidak ada jalan keluar," tutup Salija.
(cr23/tribun-medan.com)