Demo Kenaikan BBM
Harga BBM Naik, Buruh di Sumut Ancam akan Mogok Kerja
Puluhan buruh melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut pascanaiknya harga BBM, hingga ancam akan mogok kerja, Selasa (6/9/2022).
Harga BBM Naik, Buruh di Sumut Ancam akan Mogok Kerja
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Puluhan buruh melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumut.
Para peserta aksi ini tergabung dalam Partai Buruh Sumut dan sejumlah elemen buruh lainnya yang ada di Sumut.
Dalam tuntutannya, mereka menolak kebijakan pemerintah yang menaiki harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selain itu, para peserta unjuk rasa ini juga menuntut kenaikan upah yang layak bagi kaum buruh.
Menurut Ketua Exco Partai Buruh Serdang Bedagai, Muhammad Luwi Nasution kebijakan pemerintah yang menaiki harga kenaikan BBM sangat berdampak kepada buruh dan masyarakat kecil.
"Dampaknya semua, rakyat, buruh susah dan sengsara, sekarang sekolah pun anak-anak payah, semuanya menderita akibat kenaikan BBM ini," kata Luwi kepada Tribun-medan, Selasa (6/9/2022).
Ia mengatakan, selain menolak dengan kenaikan BBM pihaknya juga menuntut kenaikan upah buruh yang sudah tiga tahun tidak pernah naik.
"Tuntutan buruh supaya upaya buruh di naikkan, sudah tiga tahun upah buruh tidak naik. Jadi dengan kenaikan BBM ini sesuaikanlah dengan upah buruh, setidak-tidaknya 13 sampai 15 persen," sebutnya.
Luwi mengungkapkan, kenaikan harga BBM sangat berimbas kepada kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan harga.
"Harga - harga melambung tinggi sebelum BBM naik harga juga naik, contohnya minyak goreng, dimana waktu itu langka, harga naik. Itu menandakan sengsara rakyat karena adanya kenaikan BBM, kenaik semua barang-barang sembako," ungkapnya.
Dikatakannya, pihak buruh akan tetap melakukan perlawanan dengan cara melakukan unjuk rasa jika harga BBM tidak diturunkan oleh pemerintah.
"Kami jelas menolak kalau BBM ini dinaikkan, kami akan melawan dengan sekuat tenaga, karena kami juga punya partai buruh," ujarnya.
Ia juga menegaskan, akan melakukan mogok kerja jika harga BBM tidak kunjung diturunkan.
"Kami akan melakukan unjuk rasa kembali sampai bisa berhasil perjuangan partai buruh dan kaum buruh. Ada kemungkinan kami akan mogok kerja dengan adanya kenaikan ini," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)