FKIP Universitas Terbuka Medan Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan
Universitas Terbuka Medan menggelar Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Tanjung Rejo untuk menjadikan Desa Tanjung Rejo menjadi Kampung Cerdas.
TRIBUN-MEDAN.COM, DELI SERDANG - Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke 45 yang diresmikan Presiden RI Soeharto pada tanggal 04 September 1984 melalui Kepres No. 41 Tahun 1984. UT didirikan pemerintah RI dengan tujuan memberi kesempatan untuk kuliah kepada seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki kendala tidak dapat kuliah di Perguruan Tinggi Konvensional karena daya tampung terbatas, adanya batas tahun ijazah, adanya batas usia, kendala jadwal kuliah bagi yang bekerja, kendala biaya kuliah dan biaya hidup bagi mahasiswa yang berasal dari daerah, dan faktor lainnya.
UT dengan sistem pembelajaran jarak jauh dapat mengatasi kendala tersebut. Dosen UT sebagaimana dosen Perguruan Tinggi lainnya, wajib melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan salah satunya adalah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Berdasarkan analisis situasi dan masalah yang dilakukan tim PkM bersama dengan kepala desa Tanjung Rejo, maka dosen FKIP mengajukan proposal pelaksanaan PkM Nasional di Desa Tanjung Rejo, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang untuk tahun 2022 hingga 2024 dengan Tema “Program Pengembangan Model Kampung CERDAS Untuk Meningkatkan Motivasi Pendidikan Masyarakat Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara”.
Untuk menjadikan Desa Tanjung Rejo menjadi Kampung Cerdas, maka seluruh SDM di desa Tanjung Rejo harus ditingkatkan pendidikan dan keterampilannya, baik Aparatur Desa, Guru, orang tua, anak-anak dan para pemuda. Demikian kata sambutan Direktur UT Medan Dra. Yusrafiddin, M.Pd., dalam rangkaian kegiatan PkM tahun 2022 tanggal 27 Agustus 2022 tentang penyamaan persepsi masyarakat terkait program PkM dan tanggal 28 Agustus 2022 kegiatan pelatihan keterampilan mengajar guru PAUD, SD, SMP yang ada di Desa Tanjung Rejo.
Dra. Yusrafiddin, M.Pd., juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Tanjung Rejo atas sinergisitas antara UT dan Desa Tanjung Rejo. Pada kata sambutannya, Kepala Desa Tanjung Rejo, Bapak Salamet, menyatakan bahwa Desa Tanjung Rejo yang terletak di pesisir pantai memiliki potensi alam yang sangat besar, luasnya 4114 hektar, terdapat hutan mangrove, terdapat lahan perkebunan sawit, sawah irigasi dan sawah tadah hujan, burung migran.
Potensi lainnya adalah ditetapkannya Desa Tanjung Rejo sebagai salah satu desa wisata oleh Bupati Deli Serdang dan izin pengelolaan hutan seluas 83 hektar dari Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Namun menurut Pak Salamet, mutu SDM di Desa Tanjung Rejo masih rendah. Lulusan S1 masih minim, "Saya pun masih lulusan SLTA," ujarnya.
Anak putus sekolah banyak, para pemuda tamat SLTA bekerja sebagai nelayan dan buruh pabrik. Siswa sekolah dan pemuda belum memiliki keterampilan membuat souvenir untuk persiapan desa wisata, seperti keterampilan membuat batik mangrove. Dengan kondisi ini, Pak Salamet, mengucapkan terima kasih kepada FKIP UT yang merancang program PkM menjadikan Desa Tanjung Rejo sebagai model Kampung Cerdas.
Harapannya, Program PkM ini akan memicu motivasi masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui peningkatan keterampilan dan pendidikan, semua diharapkan kuliah tidak cukup hanya berijazah SLTA.
Ketua Panitia PkM Nasional FKIP UT Medan, Dra. Sondang Purnamasari Pakpahan, M.A., memaparkan program kerja PkM Nasional tahun 2022 hingga 2024 dan mengajak seluruh unsur lapisan masyarakat Desa Tanjung Rejo memiliki persepsi yang sama tentang kriteria Kampung Cerdas serta memiliki komitmen bersama untuk mewujudkan target dari PkM ini.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pkm-ut-ke-percut-sei-tuan.jpg)