Berita Sumut
INI Harapan Inisiator Toba Fashion Week Trisna Pardede Bagi Kaum Muda di Kawasan Danau Toba
Trisna Pardede berharap kegiatan tahunan tersebut menjadi seruan bagi kaum muda di kawasan Danau Toba untuk mencintai budaya kawasan Danau Toba.
Penulis: Maurits Pardosi |
INI Harapan Inisiator Toba Fashion Week Trisna Pardede Bagi Kaum Muda di Kawasan Danau Toba
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Inisiator Pagelaran Toba Fashion Week, Trisna Pardede berharap kegiatan tahunan tersebut menjadi seruan bagi kaum muda di kawasan Danau Toba untuk mencintai budaya kawasan Danau Toba.
"Harapan kita bagi kaum muda yaitu 'Bangga Berbudaya'. Jadi, ada kebanggaan tersendiri sama kawasan Danau Toba ini. Kalau kita bangga, kita semakin berniat menjaganya. Horas, hipas, hiras," ujar Trisna Pardede, Jumat (26/8/2022).
Dalam penyelenggaraan pagelaran tersebut, ia bersama rekannya mengajak komunitas dan perorangan. Bahkan, pagelaran tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat sebagai agenda tahunan di kawasan Danau Toba.
"Kerjasamanya, kita mengajak komunitas maupun pribadi di lintas kabupaten. Ternyata, ketika kita semakin menunjukkan karya-karya kita di bulan Maret di awal tahun, kita dinotice oleh pemerintah melalui Kemenparekraf," sambungnya.
"Kita juga kayak diberikan kurasi dan kita lolos di calendar of event BPODT - Kemenparekraf. Dalam pelaksanaannya sendiri sejauh ini kita kuta belum dapatkan dukungan lain-lainya," terangnya.
Setelah acara hari ini, Jumat (26/8/2022) diselenggarakan di TB Silalahi Center, pihaknya akan menggelar pagelaran tersebut secara terbuka bagi masyarakat di Lumban Jabijabi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba pada esok, Sabtu (27/8/2022) dan Minggu (28/8/2022).
"Ini bisa terlaksana berkat kolaborasi saja. Toba Fashion Week itu sifatnya pagelaran, bukan lomba. Kita membuat acara untuk memantik masyarakat untuk menyukai fashion show dengan adanya lomba di panggung terbuka untuk esok, tanggal 27 dan Minggu (28/8/2022)," ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya memamerkan hasil tenun ulos lokal yang ada di kawasan Danau Toba, termasuk tenunan dari Desa Meat dan Humbang Hasundutan.
"Jadi produk yang mereka (model) pakai itu adalah hasil tenun. Pertama sekali yang digunakan adalah Tenun Meat. Ada juga Humbang Sibori dari Humbang Hasundutan dan ada juga Batik Humbang Hasundutan. Lalu, tenun-tenun yang mayoritas dari Kabupaten Toba," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)