Curhat Keluarga Brigadir J: Sebenarnya Kami Tidak Tega Putri Candrawathi Jadi Tersangka, Tetapi. .

Menurut Rohani Simanjuntak, sebenarnya keluarganya tidak tega menjadikan ibu empat anak itu sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Editor: Juang Naibaho
HANDOUT
Putri Candrawathi berfoto bersama sejumlah ajudan Ferdy Sambo, di antaranya Brigadir J. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penyidik Bareskrim Polri sudah menetapkan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Tak main-main, Putri Candrawathi dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Keterlibatan Putri Candrawathi dalam pusaran kasus ini mengejutkan sejumlah anggota keluarga Brigadir J. Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J, pun curhat tentang perkembangan penyidikan tersebut.

Menurut Rohani Simanjuntak, sebenarnya keluarganya tidak tega menjadikan ibu empat anak itu sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Namun, Rohani menyayangkan sikap Putri Candrawathi yang tidak datang sendiri mengantarkan jenazah Brigadir J kepada orang tuanya.

Selain itu, Rohani menilai tidak ada kejujuran dari Putri untuk menjelaskan mengenai penyebab kematian keponakannya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu.

"Kami tidak tega sebenarnya (Putri Candrawathi) menjadi tersangka. Tapi dia selalu berbohong, tidak pernah muncul ke media. Bahkan kami memohon kepada dia agar dia memberitahukan apa sebabnya anak kami tewas di rumah dia," kata Rohani dikutip dari video Kompas TV pada Senin (22/8/20222).

Tak hanya itu, Rohani mengaku menyayangkan sikap istri Irjen Ferdy Sambo itu yang justru memfitnah Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual kepadanya.

Karena sebab itulah, kata Rohani, dengan terpaksa pihak keluarganya juga harus bersikap tega jika akhirnya dia ditetapkan sebagai tersangka.

"Bahkan dia memfitnah anak kami berbuat jahat kepada dia sendiri di sana. Jadi, kami terpaksa juga harus tega kalau dia ditersangkakan (pembunuhan berencana)," ucap Rohani.

Rohani menambahkan, berdasarkan cerita yang disampaikan keponakannnya, sosok Putri Candrawathi merupakan orang yang bisa dikatakan baik dan penuh perhatian.

Sikap baik dan penuh perhatian Putri Candrawathi itu, disebut Rohani, bahkan tidak pernah pudar kepada keponakannya Brigadir J.

"Sebenarnya kalau dari cerita anak kami Brigadir J, ibu Putri adalah seorang sosok yang bisa dinilai baik dan penuh perhatian kepada anak kami," ucap Rohani.

Baca juga: Tangis Ibu Brigadir J Pecah Ingat Vera Simanjuntak Setia Menunggu Yosua:Semoga Dapat Jodoh yang Baik

Dihimpun Tribunmedan.com, Brigadir J sudah menjadi ajudan Ferdy Sambo sejak 2019 silam.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pada beberapa kesempatan mengungkapkan, Putri Candrawathi sudah menganggap Brigadir J seperti anak sendiri.

Putri tidak hanya bersikap baik kepada Brigadir J, tapi juga kepada adiknya, Bripda LL Hutabarat.

Putri bahkan tak segan memberikan hadiah kepada Bripda LL. Alasannya, kinerja Brigadir J yang cekatan dan berperilaku baik sama keluarga Ferdy Sambo.

"Pada tanggal 1 Juli 2022, ibu Putri memanggil adiknya almarhum yang juga polisi berdinas di Yanma (Mabes) Polri bernama Reza (Bripda LL Hutabarat). Dia dipanggil dan dihadiahi, uang Rp5 Juta, dompet merek Pedro, tas dan sebagainya," ucap Kamaruddin.

“Ibunya (Putri) sayang kepada anaknya (Brigadir J) dan adiknya. Padahal kan adiknya tidak kerja dengan Pak Kadiv, cuma anggota Polri di Yanma. Jadi almarhum dan adiknya yang sama-sama polisi cerita kepada orang tuanya, Pak Kadiv dan Ibu itu sangat baik. Orang tuanya tahunya ibu Putri itu sangat baik, dan memperlakukan mereka seperti anak," imbuhnya.

Kamaruddin menambahkan, saat berada di Magelang, Putri Candrawathi sempat mengirim pesan singkat kepada adik Brigadir J.

Diketahui, Ferdy Sambo dan Putri merayakan ulang tahun perkawinan mereka pada 6 Juli di Magelang bersama sejumlah ajudan, antara lain Brigadir J, Bripda Ricky Rizal (RR), dan Bharada E.

Putri bahkan mengambil potret Brigadir J ketika tengah menyetrika pakaian anak Putri Candrawathi. Foto tersebut kemudian dikirim ke adik Brigadir J.

"Dia (PC) masih ber-WhatsApp ria dengan adik almarhum (Brigadir J) dengan cara memotret almarhum lagi menyetrika baju," kata Kamarudin.

"Lihat ini abang kau nih, rajin kali. Kau datanglah ke sini bantuin abangmu. Dia multitalenta, sampai bingung mau kasih gaji berapa, karena banyak yang dikerjakan. Bukan hanya sebagai ajudan tapi sampai menyetrika baju anak," ucap Kamarudin menirukan isi chat Putri ke Reza, adik Brigadir J.

Chat itu dibalas Reza dengan mengucapkan selamat ulang tahun perkawinan. Kemudian Putri kembali membalas pesan Reza lagi dengan mengajaknya ke Magelang.

"Diajak datang, "Kamu libur enggak? Kamu datang ke sini ya? (Dibalas) 'Oh iya bu saya lagi piket'." Jadi artinya ibu itu (istri Ferdy Sambo) normal-normal saja," imbuhnya.

Tak dinyana, pada 8 Juli 2022 terjadi peristiwa mengerikan di rumah dinas Ferdy Sambo di Jakarta. Hanya beberapa jam setelah rombongan Putri tiba di Jakarta dari Magelang. Brigadir J ditembak Bharada E atas perintah Sambo.

Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo didampingi Bripda LL Hutabarat (kanan Kapolda) saat bincang-bincang dengan keluarga Brigadir J. (humas polda jambi)
Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo didampingi Bripda LL Hutabarat (kanan Kapolda) saat bincang-bincang dengan keluarga Brigadir J. (humas polda jambi) (humas polda jambi)

Peran Putri Candrawathi

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan beberapa peranan Putri Candrawathi sebelum maupun sesudah eksekusi Brigadir J. Sayangnya, Bareskrim Polri tak kunjung membuka motif pembunuhan Brigadir J.

Kata Komjen Agus, Putri ikut dalam rapat sebelum eksekusi pada 8 Juli 2022. Rapat itu berlangsung di lantai 3 rumah pribadi Sambo membahas rencana menghabisi Brigadir J.

"(Putri) Ada di lantai 3 saat Ricky dan Richard ditanya kesanggupan untuk menembak almarhum Josua," kata Agus, Sabtu (20/8/2022).

Setelah rapat, Putri menggiring Brigadir J ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lokasinya hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah pribadi Sambo.

Putri Candrawathi tak sendiri. Dia ditemani Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR) dan Richard Eliezer (Bharada E) dan Kuat Maruf menuju rumah dinas. "(Perannya) mengajak berangkat ke Duren tiga bersama RE, RR, KM, Alm J," beber Agus.

Di rumah dinas itulah, Bharada E melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor. Isu yang berkembang, Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

Tak sampai di situ, Putri mengikuti skenario yang dibangun oleh suaminya, Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J. Seperti laporan kepolisian dugaan pelecehan seksual ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: AKHIR Tragis Pujian dan Guyuran Hadiah Putri Candrawathi, Ternyata Terlibat Mulai Rencana Pembunuhan

Putri juga terlibat iming-iming sejumlah uang kepada tiga tersangka lainnya, yakni Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuwat Maruf.

"Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS, bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," kata Komjen Agus.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, rekaman CCTV juga memperlihatkan bahwa Putri Candrawathi ada di sekitar TKP penembakan.

"PC ada di lokasi sejak di Saguling sampai dengan di Duren Tiga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian daripada perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua," kata Brigjen Andi Rian di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022). (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di KomasTV dengan judul Istri Ferdy Sambo Tersangka, Bibi Brigadir J: Kami Terpaksa Tega, Dia Selalu Bohong hingga Memfitnah

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved