Kasus Penembakan Brigadir J

Misteri 20 Menit Rapat Kilat Paling Mencekam Pembunuhan Berencana Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

Kuasa Hukum Bharada E Ronny Tapalessy membeberkan pengakuan kliennya tentang suasana rapat kecil yang diadakan Sambo untuk merencanakan pembunuhan.

Editor: Fanry Maulana

TRIBUN-MEDAN.Com, Kuasa Hukum Bharada E Ronny Tapalessy membeberkan pengakuan kliennya tentang suasana rapat kecil yang diadakan Ferdy Sambo untuk merencanakan pembunuhan Brigadir J.

Menurut Ronny sebelum melakukan eksekusi, diadakan rapat singkat sekira 20 menit di rumah pribadi Ferdy Sambo.

Dikutip dari Tribunnews.com, saat itu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR dan Bharada E membahas skenario untuk menghabisi nyawa Brigadir J.

Dalam persiapan eksekusi Brigadir J itu, Bharada E hanya menerima perintah eksekusi, Ia juga menjelaskan kliennya tidak memiliki motif tertentu.

Ronny menjelaskan bahwa kliennya tidak ikut dalam perbincangan perencanaan pembunuhan tersebut.

Didalam ruangan di lantai tiga itu ada Putri, Ferdy Sambo, Bripka RR< dan>

Bharada E tidak mengetahui banyak perangai kedua bosnya itu.

Namun dalam situasi pembahasan eksekusi Brigadir J, ia melihat Putri menangis, sedangkan Ferdy Sambo marah.

Bharada E melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor.

Hampir satu tahun dinas bersama sebagai ajudan, Bharada E meletuskan beberapa tembakan ke Brigadir J.


Artikel ini tayang di Tribunnews.com : https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/21/tegang-20-menit-jelang-eksekusi-brigadir-j-bharada-e-terima-perintah-putri-candrawathi-menangis?page=2

 

Selengkapnya tonton video : 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved