Kerajaan Ferdy Sambo

MENKOPOLHUKAM MAHFUD MD Bongkar Kerajaan Ferdy Sambo di Dalam Institusi Polri

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Mahfud MD mengungkap betapa berkuasanya Ferdy Sambo di internal Polri.

Editor: M.Andimaz Kahfi

MENKOPOLHUKAM MAHFUD MD Bongkar Kerajaan Ferdy Sambo di Dalam Institusi Polri

TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Mahfud MD mengungkap betapa berkuasanya Ferdy Sambo di internal Polri.

Mahfud MD mengatakan, Ferdy Sambo seperti memiliki kerajaan di institusi Polri.

Ia menambahkan, kerajaan Ferdy Sambo seperti Sub-Mabes dan sangat berkuasa.

Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD dalam Youtube Akbar Faisal pada Rabu (17/8/2022).

“Yang jelas ada hambatan hambatan di dalam secara struktural ya karena ini tidak bisa dipungkiri, ini ada kelompok Sambo sendiri nih yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya, seperti Sub-Mabes yang berkuasa.”

Yang menghalang-halangi penyelidikan kasus Brigadir J ini berjumlah 31 orang yang sekarang sudah ditahan.

“Dan ini yang menghalang-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang itu, yang sekarang udah ditahan.”

Ia sangat paham hambatan secara struktural di internal Polri , Mahfud telah menyampaikan ke Kapolri untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

“Ya, Saya sudah sampaikan ke Polri dan apa Ini harus selesaikan,” ujarnya.

Terlebih tersangka utama kasus tewasnya Brigadir J adalah Irjen Ferdy Sambo.

Mahfud MD menjelaskan ada tiga klaster dalam kasus ini.

Klaster pertama, pelaku yang merencanakan dan mengeksekusi langsung, ikut melakukan, ikut merencanakan dan ikut memberi pengamanan yang akan dikenakan pasal pembunuhan berencana.

“Satu, pelaku yang merencanakan dan mengeksekusi langsung, nah ini yang kena tadi pasal pembunuhan berencana karena dia ikut melakukan, ikut merencanakan, dan ikut memberi pengamanan di situ,” ucap Mahfud MD.

Lalu klaster kedua adalah, klaster obstruction of Justice.

Pihak-pihak dalam klaster ini tidak ikut dalam eksekusi tewasnya Brigadir J.

Klaster ketiga adalah mereka adalah orang yang hanya ikut-ikutan. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved