HUT Kemerdekaan RI
Lahir Tanggal 17 Agustus, Nek Mardawiah Jahit Bendera Merah Putih Sejak 50 Tahun Silam
Agustus merupakan bulan yang sangat spesial bagi Mardawiah, selain menjadi bulan kelahirannya, bulan Agustus menjadi bulan berkah baginya.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
Lahir Tanggal 17 Agustus, Nek Mardawiah Jahit Bendera Merah Putih Sejak 50 Tahun Silam
TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Mardawiah seorang wanita paruh baya kelahiran 17 Agustus 1954 ini mengabdikan hampir seluruh usianya untuk menjadi seorang penjahit.
Agustus merupakan bulan yang sangat spesial bagi Mardawiah, selain menjadi bulan kelahirannya, bulan Agustus menjadi bulan berkah baginya.
Pasalnya, setiap bulan Agustus nenek asal Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ini selalu kebanjiran orderan bendera.
Jemarinya terlihat begitu piawai memainkan jarum dan benang untuk menciptakan sebuah karya bendera merah putih. Bukan tak heran, Mardawiah mulai menjahit bendera Indonesia sejak 50 tahun silam sejak Ia masih berusia 18 tahun.
Di teras rumahnya, Mardawiah terlihat begitu fokus menjahit satu per satu bendera merah putih pesanan para pelanggannya. Bergantung dengan rapih bendera hasil tangannya.
"Setiap tahun menjelang bulan Agustus saya menjahit bendera, sementara jahitan baju dibulan agustus tidak diterima," kata Mardawiah.
Dengan usianya yang tidak muda lagi, rasa jiwa nasionalismenya tetap terpacu setiap kali menjahit puluhan bendera.
Mesin jahit kayu tua selalu setia menemani dirinya setiap kali mendapat orderan menjahit bendera untuk meriahkan Hut RI. Kayuhan kakinya senada dengan laju jarum jahitnya.
Dalam sehari, Mardawiah bisa memproduksi bendera puluhan buah, dengan harga jual yang bervariasi mulai dsri Rp 3 ribu, hingga Rp 40 ribu.
"Untuk harga biasanya saya jual dengan ukuran, karena kain dan bahan lebih banyak," ujar Mardawiah.
Jelasnya, bendera-bendera hasil karyanya tersebut biasa dibeli oleh agen-agen atau pedagang yang nantinya akan di jual kembali.
Bulan Agustus merupakan bulan yang sangat spesial baginya, karena selain mendapatkan orderan bendera, ia juga kerap mendapatkan hadiah bunga bewarna merah dan putih dari Kecamatan Air Joman.
"Saya sangat bersyukur sekali. Karena masih ada yang menghargai karya saya," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)