Berita Kota Medan

Pameran Seni Bertajuk Afeksi Antipati, Sampaikan Pesan Kebencian dan Kesenangan Lewat Karya Gambar

Pameran seni bertajuk Afeksi Antipati diselenggarakan oleh komunitas Gambar Bareng (Gambreng) di Nooci Caffee Jalan Karya No 41 l, Sei Agul Medan.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pameran seni bertajuk Afeksi Antipati diselenggarakan oleh komunitas Gambar Bareng (Gambreng) di Nooci Caffee Jalan Karya No 41 l, Sei Agul Medan.

Haji Muharsa Pamungkas Founder Gambreng menjelaskan Afeksi Antipati dipilih menjadi tajuk pameran ini karena dalam pembuatan karyanya, suasana perasaan sering kali menjadi inspirasi pada karya yang di ciptakan, menjelma mendominasi suasana dari karya seni itu sendiri menggambarkan kesenangan dan sukacita (Afeksi) ataupun kebencian dan dukacita (Antipati).

"Afeksi antipati adalah pesan yang ingin gambreng sampaikan secara visual dimana dua buah term bertemu saling melengkapi layaknya yin dan yang. Afeksi adalah sisi yang menunjukkan cahya dalam diri seseorang, dan antipati merupakan hal yang dihindari dalam tatanan sosial," ujarnya kepada Tribun, Minggu (14/8/2022).

Menurut Muharsa dua term ini saling melengkapi ibarat dua kutub magnet yang berseberangan namun merupakan keharmonisan dalam hidup.

"Afeksi antipati mengacu pada suatu entitas yang mampu merasakan suatu keadaan dari presepsinya terhadap fenomena yang ia hadapi, perasaan itu muncul dari kesimpulan atas keadaan yang ia alami," tambah Muharsa.

Muharsa menunjukkan sebuah karya favoritnya dari Syafira. Dalam karyanya Syafira mengangkat tema antipati.

"Jadi ini angkat temanya antipati, nah yang lukis ini anak indigo. Dia menggambarkan kehidupan manusia itu baik dan buruknya adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri," jelasnya.

Dalam pameran ini menggajak beberapa seniman di kota Medan untuk ikut berkolaborasi.

Salah satunya ada Melda Lubis seniman asal Langkat yang sedang menempuh pendidikan ya di Universitas Negeri Medan Jurusan Seni Rupa.

Melda mendapat kesempatan menggambar secara live pada Sabtu 13 Agustus 2022.

Gambar yang dibuatnya menunjukkan seorang wanita yang memiliki aura negatif.

"Aku ambil tema antipatinya, menggambarkan seorang wanita yang beraura negatif, yang selalu overthingking dengan semua keadaan," ujar Melda.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved