Kebakaran Hutan di Samosir
Kebakaran Hutan di Samosir, Gubernur Sumut Sebut Bisa Ganggu Kehormatan Bangsa
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut dapat mengganggu kehormatan bangsa.
Kebakaran Hutan di Samosir, Gubernur Sumut Sebut Bisa Ganggu Kehormatan Bangsa
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumut dapat mengganggu kehormatan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Edy saat diwawancarai usai Apel Siaga Karhutla di Lanud Soewondo Medan, Jumat (12/8/2022).
"Kalau ini (karhutla) kita diamkan, ini bisa merusak, bukan hanya merusak kita, tetapi satwa dan lingkungan itu juga akan terganggu. Kehormatan bangsa ini juga terganggu arena asap itu bisa sampai ke Singapura ke Malaysia itu mengganggu kehormatan bangsa, seolah-olah negara kita bukan negara hukum," katanya.
Edy mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Samosir sudah mengalami peningkatan hampir 90 persen.
"Peningkatan kondisi kebakaran di Sumut selama ini memang 90 sekian persen peningkatannya. Hari ini secara serentak kita lakukan apel di 33 kabupaten/kota untuk nanti mengatasi bahkan sampai tingkat meniadakan (karhutla)," ucapnya.
Menurut Edy, kebakaran karhutla terjadi karena faktor kebiasaan masyarakat.
Untuk itu, pihaknya menugaskan seluruh forkopimda hingga ke tingkat desa untuk melakukan edukasi dan sosialisasi.
"Dengan melakukan sosialisasi, edukasi, bahkan sampai penegakan hukum. Memang ini perlu kita lakukan karena kejadian-kejadian kebakaran setelah dievaluasi rata-rata bukan terbakar, tapi dibakar oleh masyarakat," katanya.
Selain itu, kata Edy pihaknya akan melakukan tindakan tegas usai proses sosialisasi kepada masyarakat dilakukan.
"Kondisi yang terakhir kemarin terjadi kebakaran hutan terbakar dampak dari kebiasaan membakar masyarakat di Samosir. Samosir, daerah Tapanuli bagian Utara itu adalah destinasi pariwisata super prioritas nah ini juga harus kita jaga secara ketat. Juga ada wilayah lain ada di Tapteng sampai di Asahan, Madina, ini juga serentak kita lakukan secara tegas," pungkasnya.
(cr14/tribun-medan.com)