Kafe Unik di Medan
5 Kafe Unik di Medan, Ada yang Seperti di Dalam Penjara hingga Mirip Santorini Yunani
Tak hanya sekadar unik, kafe unik di Medan ini juga nyaman untuk dijadikan tempat untuk nongkrong bersama teman atau keluarga.
TRIBUN-MEDAN.com- Saat ini banyak kafe dan tempat nongkrong di Medan yang menawarkan konsep unik.
Tak hanya sekadar unik, kafe unik di Medan ini juga nyaman untuk dijadikan tempat untuk nongkrong bersama teman atau keluarga.
Selain itu, makanan dan minuman yang ditawarkan juga dijamin enak serta harganya yang tak terlalu menguras kantong.
Baca juga: 5 Rekomendasi Warung Mie Ayam di Medan yang Enak dan Harga Terjangkau, Berikut Lokasinya
Berikut rekomendasi 5 kafe unik di Medan yang wajib dikunjungi :
1. Lavaz Kopi
Berlokasi di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sei Kerja Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Lavaz Kopi menawarkan konsep yang terbilang unik.
Lavaz Kopi ini menawarkan konsep tempat nongkrong seperti di Lembaga Pemasyarakatan.
Lavaz Kopi merupakan kafe satu-satu nya di Kota Medan, yang memiliki konsep unik seperti ini.
Konsep Lapas yang disajikan oleh pengelola kafe didesain sedemikian rupa hingga menyerupai aslinya.
Menurut, Wahdan Choir Nasution selaku pengelola kafe menyebutkan, Lavaz Kopi yang berada di Kota Medan ini merupakan cabang dari Kisaran, Kabupaten Asahan.
Di Kisaran Lavaz Kopi telah buka sejak tahun 2017 silam, sementara Lavaz Kopi di Medan baru di buka pada Juni 2022 lalu.
"Kenapa kita buat konsep Lapas itu, pada dasarnya kita edukasi, bahwasanya masyarakat itu bisa melihat tanpa harus masuk ke dalam Lapas," kata Choir kepada Tribun-medan, Minggu (31/7/2022).
Ia menjelaskan, selain menjadi tempat makan, pemilik kafe juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat soal kondisi di dalam lapas.
"Jadi masyarakat itu tanpa harus masuk ke lapas mereka sudah bisa melihat dengan konsep yang mereka saksikan di Lavas Kopi," sebutnya.
Choir menuturkan, konsep Lavas Kopi ini diadopsi dari Lapas yang ada di negara Amerika Serikat.
"Konsepnya seperti penjara di Amerika Serikat, kalau dilihat dari luar itu mereka ada semi industrial, ada taman, kantor lapasnya di luar dan kantor penjaranya di dalam," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan makanan yang menjadi khas di kafe ini adalah nasi goreng Lapas.
Nasi goreng di sini tidak jauh berbeda dengan yang lain.
Namun, yang membedakannya adalah nasi goreng ini dikurung dalam sebuah telur, sama halnya dengan lapas yang merupakan tempat kurungan.
Selain itu, di Lavaz Kopi ini jug memiliki minuman khas yaitu monster oreo dan minuman khas Jogja, wedang uwuh.
"Harga makanan paling tinggi itu Rp 35 ribu, paling murah Rp 15 ribu. Kalau minuman itu di Rp 27 ribu itu paling mahal," bebernya.
Lalu, di kafe ini juga menyajikan live musik bergenre Batak setiap malamnya.
Suasana di kafe, pengunjung akan melihat pagar menjulang tinggi dengan balutan kawat di bagian atasnya layaknya di lapas.
Di bagian depan gedung akan terpampang nama kafe yang bertuliskan Lavaz Kopi Klas I.
Setelah melewati area pagar, di bagian pintu masuk ke dalam kafe pengunjung akan melihat papan pengukur tinggi badan yang bisanya digunakan untuk mengukur tinggi badan tahanan.
Tak hanya itu, di sampingnya juga ada papan-papan kecil yang bertuliskan nama-nama kadus tahanan yang ada di dalam lapas tersebut.
Di bagian dalam kafe, bagian tempat duduk yang berjejer di bagian tengah memang terlihat sama seperti kafe lainnya.
Tempat duduk itu terbuat dari kayu berwarna coklat yang disusun sedemikian rupa.
Namun, jika dilihat di bagian pinggir kafe, pengunjung akan melihat sejumlah sel berwarna hitam yang menyerupai penjara.
Sel-sel tersebut sudah dibagi menjadi sejumlah blok dan diberi nama, tahanan narkoba, KPK, ranmor, tali air, dan pelakor.
Baca juga: 5 Tempat Nongkrong di Medan yang Hits dan Nyaman, Bisa Jadi Tempat untuk Mengerjakan Tugas Kuliah
2. Bico Dante
Bico Dante yang terletak di Jalan Ayahanda Nomor 80, Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah.
Ketika Anda memasuki Bico Dante, pandangan mata anda akan melihat sebuah tanaman yang indah. Seolah-olah masuk ke dalam cafe Bico Dante hanya jenis tanaman.
Namun, ketika mulai menelusiri cafe, ada yang langsung menyedot perhatian anda. Terlihat sebuah menara Eiffel yang berada di Prancis. Kemudian juga terlihat sebuah bangunan Eropa hits ala Santorini yang berada di Pulau-pulau di Kepliam Cyclades, Yunani.
Tempat tersebut dikenal sebagai wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lantaran konsep bangunannya yang dicat dua warna yakni putih dan biru.
Di tempat ini, ada replika Menara Eiffiel setinggi enam meter juga ada Santorini indah dengan warna khas biru dan putih. Di Eropa, Santorini adalah kelompok bundar pulau gunung berapi di Laut Aegea, terletak 200 KM dari daratan Yunani.
Nah, warga Medan yang belum punya uang cukup untuk ke Eropa, bisa menyinggahi tempat ini.
Tentu saja, Bico Dante bukan hanya menonjolkan dua spot itu sebagai media menarik pengunjung.
Di lokasi dengan luas hampir 2000 meter itu, ketika menginjakkan kaki masuk ke dalam, ada juga spot bernuansa heritage seperti sepeda ontel.
Tiap langkah Anda menyusuri Bico Dante, maka pemandangan tanaman dan bunga indah menyambut Anda. Bunga-bunga indah diletakkan di berbagai pot yang digantung di bagian atap.
Tanaman lain juga ditata rapi hampir di setiap sudut ruangan outdoor dan indoor. Kesan hijau dan nyaman dijamin membuat Anda betah.
Soal makan juga menarik, karena didominasi menu Asia sesuai lidah orang Medan. Bahkan, es lilin yang mulai jarang ditemui, disajikan dengan berbagai rasa.
John, salah satu owner Bico Dante, menjelaskan konsep wisata garden itu didirikan sejak Maret 2022. Membangun usaha di tengah pandemi Covid-19 tentu tidak mudah.
Namun, dengan niat tulus dengan memberikan rasa kenyamanan saat nongkrong untuk konsumen di tengah pandemi Covid salah satunya.
"Kami punya keyakinan, perpaduan konsep yang agak out of the box. Karena juga kita yakin garden cafe, saya rasa enggak banyak di Medan. Kita coba, tapi akhirnya lama-lama dengan harga yang bersahabat bisa juga menarik," jelasnya, Minggu (17/7/2022).
"Kami berpikir untuk tempat orang kongkow dengan santai dengan udara terbuka. Orang akan nyaman di ruang terbuka daripada di ruangan tertutup seperti mal, orang was-was," sambungnya.
John mengatakan Bico Dante merupakan usaha yang terdiri dari 29 owner yang berasal dari sesama sahabat yang punya satu visi dan misi, mengembangkan konsep tempat nongkrong yang nyaman.
Bico sendiri merupakan perpaduan dua kata Big Company, berarti perusahaan besar. Ya, sesuai dengan jumlah owner puluhan. Sedangkan, Dante berarti abadi, dengan harapan usaha ini bisa bertahan selamanya.
"Banyak teman-teman yang kita ajak bergabung. Kita 29 owner, teman ke teman dan di dalamnya Bhineka Tunggal Ika," sebutnya.
Soal banyaknya tanaman di lokasi, John menyebut atas ide salah satu owner yang paham soal tanaman, yaitu Budiman.
"Tanaman di sini banyak tumbuhan yang tidak sesuai habitatnya, namun bisa tumbuh di sini. Ada pohon agak langka kita bisa tanam di sini," timpalnya.
Sejak berdiri, John mengatakan kunjungan konsumen di luar ekspektasi mereka. "Kalau saya bilang over (prediksi), tingkat kedatangan konsumen sudah sangat banyak, viral," ungkapnya.
Tidak sampai di sini, John menyebut masih ada lahan di lokasi Bico Dante yang akan dikembangkan lagi untuk memuaskan konsumen.
"Ini kita pengembangan ke belakang, mau ada room untuk penambahan coktail. Juga nantinya akan menyedikan wedding party di sini dengan harga terjangkau. Kita kasih harga bersahabat," sebutnya.
Bico Dante juga nantinya akan menyasar konsumen dengan usia lebih muda. "Nanti kami akan menyasar pangsa pasar adik-adik mahasiswa dan pelajar," ungkapnya.
Baca juga: Soft Opening Lagusta Coffee, Galeri Lapas I Medan dan Tempat Nongkrong untuk Semua Kalangan
3. L'Tropico by Haban
L'Tropico merupakan kafe bertemakan dekorasi pantai yang terletak di Jalan Sei Batang Hari Nomor 62 Medan ini sudah ramai digandrungi anak-anak muda untuk bersantai, ngopi dan berswafoto.
Eits, tapi jangan heran jika saat datang ke kafe ini, alas sepatu kamu akan menginjak pasir putih ala pantai, ya.
Karena konsep kafe ini memang dibuat sedemikian rupa untuk memberikan kesan berlibur ke pantai meskipun hanya berjarak sekitar 10 menit dari pusat Kota Medan.
L'Tropico, nama kafe ini yang melekat pada kesan tropikal yang kental dengan suasana tropis dan teriknya pantai.
Saat datang ke L'Tropico, pemandangan pepohonan kelapa dan pohon pisang menghiasi dinding-dinding kafe yang bertekstur kasar disesuaikan dengan tekstur tebing-tebing dan pasir putih tepi pantai.
Tak hanya itu, pepohonan kaktus juga menghiasi kaki dinding di sekitar kafe. Atap-atap rumbia yang nenutupi pelataran meja dan tempat duduk untuk pengunjung juga menambah kesan 'berlibur di tepi pantai'.
L'Tropico by Haban resmi dibuka pada April 2022 lalu. Mengusung konsep kafe kekinian, beberapa aksesori ala rumbia dan motif hiasan dinding dari kain rajut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk menghabiskan waktu usai bekerjanya di sini.
"Waktu dari mulai research and design sampai bisa jadi kafe konsep begini itu kurang lebih memakan waktu sempai empat bulan. Dan pastinya ada trial and erornya mulai dari pemilihan bahan bangunan dan dekorasi," ujar Raja Adriel, Manager L'Tropico saat diwawancarai, Sabtu (16/7/2022).
Raja mengatakan, inspirasinya bersama pemilik kafe untuk mengusung konsep pantai berawal dari melihat konsep kafe di Medan yang sudah mulai monoton.
Menurutnya, kafe berkonsep industrial di Kota Medan sudah menjamur dan membuat anak-anak muda haus akan suasana kafe baru untuk menyegarkan pikiran usai lelah bekerja.
"Awalnya berpikir kok di Medan konsep kafenya begitu-begitu aja. Enggak ada yang baru gitu. Sementara di luar Medan sudah banyak kafe kreatif yang konsepnya bisa dibilang antimainstream," katanya.
L'Tropico mengusung konsep "Everyday is Holiday". Konsep ini, kata Raja, sesuai dengan tujuan L'Tropico yang ingin memberikan atmosfer dan suasana berlibur bagi setiap pengunjung.
"Kita punya tagline, everyday is holiday. Jadi setiap orang yang kesini bisa merasakan suasana berlibur, tidak hanya pada suasananya saja tapi juga makanan, minuman, dan live music yang kita sajikan di sini," ujarnya.
Pada saat tribun-medan.com berkunjung ke L'Tropico, terlihat banyak anak-anak muda yang datang untuk nongkrong bersama teman.
Saat mulai malam, pegawai-pegawai kantor berseragam juga mulai meramaikan kafe ini.
Dua di antaranya adalah Mega dan Raisa, mahasiswi asal Kota Medan ini mengaku baru pertama kali datang ke L'Tropico.
Mereka sering berseliweran di timeline tiktok, dan menemukan konsep kafe unik di Medan dan langsung mengunjungi L'Tropico.
"Taunya dari FYP Tiktok sih. Kebetulan memang kami berdua suka hunting tempat-tempat unik di Medan. Dan ternyata emang tempatnya bagus dan unik, suasana pantainya dapat," kata Mega.
Sementara itu, Raisa, mahasiswi yang hobi berswafoto ini mengaku bisa berswafoto dengan nyaman di beberapa spot foto unik di L'Tropico.
"Banyak juga spot foto uniknya yang bisa dijadikan tempat take foto. Apalagi ada dekorasi ala-ala tepi pantai yang bikin suasananya kayak bukan lagi di tengah kota," katanya.
Selain suasana pantai, kafe ini juga menyajikan makanan dan minuman yang identik dengan suasana tropis.
Headbar L'Tropico, Lucky Widodo mengatakan menu minuman di L'Tropico memiliki base buah dan sirup.
"Biasanya sejenis mocktail yang base nya buah, ada mintnya. Tapi juga ada kopi susu yang berbau kelapa dan pandan, kalau untuk mocktail sendiri yang favorit tropical squash, basenya jeruk sama simple sirup," katanya.
Baca juga: YUK KUNJUNGI, Nusantara Healing & Chill, Tempat Nongkrong Baru dengan Nuansa Alam di Sibolangit
4. Imagine Coffe
Bagi Anda penikmat kopi berpadu padan dengan cokelat mungkin Imagine coffe menjadi pilihan tepat untuk dicicipi.
Pasalnya Imagine Coffe ini menawarkan berbagai macam minuman kopi klasik namun dengan rasa yang khas dan kekinian.
Misalnya saja Carramel Macchiato, minuman yang paling direkomendasikan ini berupa kopi berpadu padankan dengan rassa macha dengan khas carramel nya yang bikin nagih.
Untuk harga Carramel Macchiato ini pun dibandrol seharga Rp 20 ribu saja. Selain itu masih banyak minuman rasa kopi lainnya mulai dari Rp 12-20 ribu saja.
Selain kopi, Imagine Coffe yang terletak di sekitaran Taman Gajah Kota Medan ini juga menjajakan Lemon tea dengan harga Rp 8 ribu saja.
Hal unik dari Imagine Coffe ini pun, bukan hanya dari jenis minuman tapi tempat ia berdagang hanya menggunakan vespa klasik berwarna cokelat tua miliknya.
Menurut pemilik Imagine Coffe, Duto mengaku bahwa sebelumnya ia hanya berjualan layaknya kafe biasa ada tenda dan hal lain sebagainya.
Namun karena permasalahan ekonomi akhirnya ia memutar otak agar tetap bisa berjualan tanpa adanya tenda dan hal lain sebagainya.
"Dulu saya jualan kopi juga tapi masih pakai tenda karena pandemi akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan vespa saya untuk tempat usaha saya," ucapnya.
Diakui Duto bahwa tak jarang banyak pembelinya yang mau mengabadikan momen bersama vespa klasiknya tersebut.
"Kalau di daerah jawa mungkin ini sudah hal biasa tapi karena di Medan masih jarang ditemui sehingga mungkin jadi menarik perhatian pembeli," ucapnya.
Bukan hanya itu Duto juga sangat terbuka untuk para penyanyi band yang hendak mau bekerjasama dengannya.
"Kadang kita adain live musik disini, jadi saya memutar otak terus bagaimana agar pembeli menjadi pelanggan dan tidak jenuh kesini," ucapnya.
Untuk itu ia berharap agar pandemi segera berlalu, agar dirinya bisa kembali mengembangkan usaha kopinya itu.
"Mudah-mudahan pandemi Covid segera berlalu," tukasnya.
Baca juga: Lavaz Kopi, Kafe Unik di Medan yang Tawarkan Tempat Nongkrong Seperti di Dalam Penjara di Amerika
5. Kopi Bos!
Kopi Bos! dapat kamu kunjungi tepatnya berada di Jalan Sei Bahorok no 36, Kota Medan.
Owner Kopi Bos! Azka dan Deny menyampaikan berangkat dari kegiatan komunitas motor di Kota Medansehingga menjadikan sebuah wadah untuk berkumpul bersama rekan, Kopi Bos! juga membawa salah satu konsep yang berbeda.
Karena tepat di bagian belakang kafe yang satu ini, kamu bisa menemukan bengkel motor yang memiliki tempat menarik serta perbengkelan yang profesional.
Azka menyampaikan, oleh karena itu, sembari menunggu motor selesai di perbaiki, Kopi Bos! menjadi pilihan yang tepat untuk menunggu sembari menikmati secangkir kopi.
Soal rasa, berbagai menu dari Kopi Bos! tidak perlu diragukan lagi. Karena mereka menawarkan rasa kopi yang nikmat dan premium serta makanan yang disajikan pun dijamin bikin ketagihan.
Tak hanya itu, karena mengusung konsep homey, sehingga membuat kamu akan betah nongki berjam-jam.
"Nah, bagi kamu pecinta kopi, wajib sekali untuk menikmati kopi yang diracik oleh Kopi Bos!, karena pilihan biji kopinya yang premium diambil langsung dari daerah Takengon, Aceh Tengah, " tambah Deny.
Ia juga menyampaikan Kopi Bos! juga menerapkan sebuah hastag yang mudah diingat yaitu #BuatYangNgertiAja.
Dikatakannya, pengambilan hastag tersebut karena ia ingin memberikan sebuah kesan bahwa dimana para pecinta kopi akan langsung merasakan perbedaan kopi yang disajikan olehnya.
"Jadi dari segi kopi, kita ingin sederhana tetapi ingin sederhana semuanya namun hasilnya yang maksimal mulai dari mesin, biji kopi premium, sehingga bagi yang pencinta kopi langsung bisa terasa nikmat kopinya," tuturnya.
Nah untuk menu best seller nya dari kopinya, kamu bisa menikmati Sanger, Kopi Bos!, Kopi SRK.
Dan untuk menu non coffee, Mangga Yakult menjadi pilihan yang tepat untuk dicoba karena rasanya nikmat dan juga segar.
Untuk range harga, Kopi Bos! membanderol harga mulai dari yang termurah yakni Rp 10 ribuan aja loh Tribuners, yuk langsung aja nongki di Kopi Bos!
(Tribun Medan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lavaz-Kopi.jpg)