Asean Para Games 2022

WAWANCARA Eksklusif Alan Sastra Ginting, Atlet NPC Sumut Raih Medali Emas Asean Para Games 2022

Atlet NPC Sumut itu berhasil manambah pundi-pundi medali emas untuk Tanah Air lewat cabang olahraga para atletik, nomor lomba lempar cakram.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Alan Sastra Ginting melakukan selebrasi usai meraih medali emas Asean Para Games 2022 untuk Tanah Air, Rabu (3/8/2022) lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Atlet National Paralympic Committee (NPC) asal Sumut turut memberikan kontribusi dan sumbangsih medali emas di gelaran Asean Para Games (APG) Indonesia 2022, termasuk Alan Sastra Ginting

Atlet NPC Sumut itu berhasil manambah pundi-pundi medali emas untuk Tanah Air lewat cabang olahraga para atletik, nomor lomba lempar cakram, Rabu (3/8/2022) lalu. 

Ia pun mengaku melakoni persiapan yang cukup lama untuk berlaga di ajang bergengsi di level Asean itu. Tak tanggung-tanggung Alan melakukan persiapan selama delapan bulan di pelatnas.

Lantas, bagaimana perjuangan pria yang juga bertindak sebagai Ketua NPC Sumut ini di ajang Asean Para Games 2022 di Indonesia?

Baca juga: Pasangan Suami Isteri Atlet NPC Sumut Ini Berhasil Raih Medali Emas di Asean Para Games 2022

Berikut wawancara Tribun Medan bersamanya, Minggu (7/8/2022). 

Q : Selamat atas prestasi yang baru saja Anda raih, yaitu mendapat medali emas di ajang Asean Para Games 2022.

A : Ya, terimakasih. 

Q : Pada laga final, pastinya lawan Anda terbilang berat. Kontingen mana yang menjadi pesaing Anda di partai penting itu? 

A : Lawan saya ada dari Vietnam dan ada dari Indonesia juga. 

Q : Berapa catatan lemparan Anda di final? 

A : Terbaik saya sejauh 40.15 meter. 

Q : Baik, tentunya bangga bisa memberi prestasi terhadap bangsa dan negara melalui prestasi tersebut. Kemenangan ini Anda persembahkan buat siapa?

A : Pastinya saya persembahkan untuk bangsa kita dan buat Ibu, Istri serta buah hati saya.

Q : Kenapa dipersembahkan untuk Ibu, Istri, dan anak Anda? 

A : Selama persiapan untuk Asean Para Games ini, saya harus meninggalkan mereka sementara. Saya harus ikut pelatnas, makanya kemenangan ini juga saya persembahkan untuk mereka. 

Q : Lalu berapa lama sih persiapan yang Anda lakoni untuk mengikuti Asean Para Games ini?

A : Lebih kurang delapan bulan ikut pelatnas di Solo. 

Q : Apa tantangan yang sempat Anda hadapi saat melakukan persiapan itu? 

A : Tantangan yang terberat yaitu, dua bulan menjelang pertandingan, saya sempat mengalami cidera lutut. Syukurnya, dua minggu menjelang pertandingan sudah membaik dan sembuh. 

Q : Baik, medali emas ini yang ke berapa kali Anda dapatkan? 

A : Ini medali emas ketujuh saya di ajang Asean Para Games

Q : Sejak kapan Anda mengikuti even Asean Para Games

A: Saya ikut kompetisi ini sejak tahun 2005. Saat itu Asean Para Games berlangsung di Filipina.

Q : Kalau turun di cabang olahraga para atletik mulai kapan? Dan kenapa memilih terjun di cabang olahraga itu? 

A : Saya terjun di cabang olahraga para atletik sejak tahun 2002. Pada saat itu saya diarahkan pengurus NPC Sumut ke nomor lempar, karena melihat postur saya yang tinggi.

Q : Selain mendapatkan prestasi di level Asean, apa lagi prestasi yang pernah Anda raih di level lainnya? 

A : Alhamdulillah saya pernah meraih prestasi di Asian Para Games, dan Grandprix. Saya pernah mendapatkan medali perak usai mencatatkan limit lemparan terbaik 41,95 meter di Grand Prix 2018 di Tiongkok. 

Q : Terakhir, apa pesan Anda untuk saudara-saudara disabilitas lainnya? 

A: Agar lebih semangat untuk berjuang dan berlatih karena di dalam keterbatasan ada kelebihan. Buat adek-adek disablitas jangan pernah minder bahwa kita disablitas bisa berprestasi.

(cr12/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved