Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Tak Pernah Mendampingi, Ternyata Ayah Bharada E Berprofesi Mulia, Sifat Bharada E Diungkap Tetangga

Bhrada E atau Bharada Richard Eliezer Lumiu masih menjadi sosok yang misterius. Publik masih penasaran dengan pihak keluarga Bharada E. 

HO
Bharada E mendatangi kantor Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait kematian Brigadir J. Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022. 

TRIBUN-MEDAN.com - Bhrada E atau Bharada Richard Eliezer Lumiu masih menjadi sosok yang misterius. Publik masih penasaran dengan pihak keluarga Bharada E. 

Bharada E sering terlihat sendiri menghadapi kasus ini. Pemuda berusia 24 tahun ini selalu tampak sendiri menghadapi kasus berat yang menimpanya ini. 

Baca juga: SASAR Kasus Brigadir J, Cipayung Plus Sumut Desak Kapolri Jenderal Listyo Segera Mundur

Bahkan, ketika sudah ditetapkan sebagai tersangka, tidak ada satu pun pihak keluarga yang muncul untuk membela Bharada E. 

Dimana keluarga Bharada E?

Bharada E merupakan pemuda asal Manado Sulawesi Utara. Ia memiliki prestasi di luar sekolah. 

Pemuda berkulit sawo matang ini sudah aktif di aktivitas fisik mulai dari masa kecil di Manado. 

Simak pernyataan dari teman kecilnya Bharada E di Manado.

Dikutip dari tribun-manado.com, teman kecilnya Bharda E yang tak ingin menyebutkan namanya mmengungkapkan kaget dengan keterlibatan Bharada E pada kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.   

"Tahu tahu ia viral dalam kasus pembunuhan, kami terkejut ia muncul," kata dia.

Bharada E menghabiskan masa kecil di Manado, Sulawesi Utara.  Ia mengatakan bahwa Bharda E adalah sosok yang memiliki nyali besar.

Ia menceritakan dahulu Bharada E nyaris menjadi atlet panjat tebing.

Bharada E aktif mengikuti berbagai kompetisi panjat tebing.

Baginya, Bharada E adalah sosok pemuda yang luar biasa.

"Dia termasuk yang luar biasa," katanya.

Di samping kasus yang menimpanya, Bharada E dikenal temannya sebagai orang yang baik.

Pemuda kelahiran 1998 itu tak akan segan maju menghadapi orang yang berani mencari perkara dengannya.

"Dia itu orangnya baik, tapi juga cap mau, jika ada yang mau cari perkara langsung maju," kata dia.

Bharada E di kampung  halamannya sering dipanggil dengan nama Eliezer.

Bharada E berhasil lolos masuk Polisi setelah berkiprah di dunia panjat tebing.

Ayah Seorang Pelayan Gereja

Bharada E tinggal di Kelurahan Kairagi Barat, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Seorang tetangga yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan jika Bharada E adalah anak yang baik.

Selain itu, orang tua dari Bharada E juga dikenal sangat ramah dengan masyarakat.

"Mereka keluarga yang sangat baik," ujarnya saat ditemui Jumat 5 Agustus 2022.

Ia pun membeberkan jika Bharada E punya orang tua yang sangat baik.

Ayahnya adalah seorang pelayan di Gereja GMIM Firdaus Kairagi Barat.

Sedangkan ibunya bekerja sebagai pekerja sosial di kelurahan Kairagi Barat.

"Sebelum jadi polisi, dia (Bharada E) juga anak yang sangat baik. Anak Tuhan dan selalu di gereja," aku dia.

Ia mengaku jika sudah tahu apa yang membuat banyak orang datang ke rumah Bharada E belakangan ini.

"Iya, itu karena kasus yang di TV dan media sosial kan? Kami juga sudah tahu," tegas dia.

Ditahan di Bareskrim

Bharada E telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri atas kasus tewasnya Brigadir J dalam baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Bharada E mengaku sebagai pembunuh Brigadir J. 

Baku tembak itu terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Masih menurut keterangan polisi, Brigadir J tewas ditembak lantaran akan melakukan pelecehan dan penodongan pistol kepada istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Dalam kasus ini, pihak kuasa hukum menemukan sejumlah kejanggalan yang satu di antaranya adalah soal hasil autopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Menurut pengacara, di tubuh Brigadir J bukan hanya luka tembak yang diterima, melainkan adanya luka diduga benda tajam.

Hal ini yang menjadi dasar pihak keluarga meminta dilakukan autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J.

Polri sendiri belakangan telah melakukan autopsi ulang.

Autopsi itu digelar di Jambi pada Rabu (27/7/2022) dengan melibatkan Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.

(*)

Artikel sudah tayang di tribun-manado.com

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved