Penyekapan dan Penyiksaan
Anaknya Diduga Disekap dan Disiksa, Ibu Ini Menangis tak Henti Lantaran Tidak Ada Kabar dari Kamboja
Rita Elita tak henti-hentinya menangis, lantaran anaknya diduga disekap dan disiksa di Kamboja hingga dirinya tak bisa tidur
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Rita Elita, orangtua dari Ahmad Sogfian tenaga kerja Indonesia atau TKI yang diduga disekap dan disiksa tak henti-hentinya menangis memikirkan sang anak.
Menurut Rita, ia sampai tak bisa tidur memikirkan kondisi anaknya yang diduga disekap dan disiksa di Kamboja.
"Enggak bisa tidur aku, namanya mamak, ya ginilah. Sekarang sudah enggak bisa lagi dihubungi. Kalau kemarin masih bisa dia ber telponan bilang minta tolong," ucap Rita, Jumat (5/8/2022).
Saat ditemui di rumahnya di Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, kedua mata Rita tampak sembab.
Ia mengaku masih sering menangis mengingat anaknya.
Meski punya usaha jualan warung nasi, ia pun mengaku belum bersemangat untuk kembali berjualan.
"Entah cemana-mana pikiran ku sekarang ini. Belum fokus ini mau jualan. Entah cemana-mana pula rasa masakanku nanti. Masih simpang siur ini ceritanya. Ada yang bilang anak ku sudah di KBRI, tapi belum ada dia nelpon," ucap Rita.
Rita mengatakan sempat mendapat telepon dari Muhammad Eko, teman anaknya yang juga berada di Kamboja.
Dari cerita Eko, ia mengatakan kalau mereka sudah tidak lagi di tempat penyekapan karena sudah diselamatkan oleh pihak imigrasi negara tersebut.
Eko dan Sofian disebut sudah tidak lagi bersama.
"Katanya si Eko dia dikeluarkan jam 11 malam, kalau anak ku dikeluarkan jam 2 pagi. Dibilang dari telepon anak ku sudah aman di KBRI, tapi si Eko masih di imigrasi. Dia mau nunggu dijemput sama KBRI. Padahal anak ku hafalnya nomor bapaknya, tapi belum ada juga dia menghubungi," kata Rita.
Rita dan ibu-ibu lainnya berharap agar ada tindakan cepat dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk segera membawa anak-anak mereka kembali ke Tanah Air.
Mereka tidak kuat mendengar keluhan yang disampaikan dari anaknyayang sempat beberapa kali mencuri-curi waktu untuk bisa berkomunikasi melalui telepon.
Untuk di Kabupaten Deliserdang, diprediksi lebih dari empat orang warga yang diduga disekap dan disiksa di Kamboja.
Selain warga Kecamatan Lubukpakam, warga Kecamatan Beringin dan Pagar Merbau.
Mulai dipulangkan
Menurut laporan yang diterima Dinas Ketenagakerjaan Sumatera Utara, ada 70 TKI yang kini sudah ditangani Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.
"Informasi yang didapat sebanyak 70 org WNI/PMI yang telah berhasil ditangani oleh KBRI Phnom Penh, saat ini sedang proses wawancara dan asessment," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut, Baharuddin Siagian saat dikonfirmasi, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Warga Sumatera Utara di Kamboja Diduga Disekap dan Disiksa, Ada yang Disetrum
Dari jumlah tersebut, WNI yang sudah terdata akan dipulangkan secara bertahap mulai hari ini, 5 Agustus 2022.
"Akan dipulangkan secara bertahap mulai hari tanggal 5 agustus 2022 sebanyak 12 orang, menggunakan pesawat Garuda GA 837 ETA pukul 19.40 WIB. Lanjut dibawa ke RPTC jakarta, untuk didata lebih lanjut dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk pemulangan ke daerah asal masing-masing," tambahnya.
Berdasarkan data yang diterima tribun-medan.com, dari 12 orang yang akan dipulangkan hari ini, terdapat 4 orang warga Sumatera Utara dengan rincian 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.
Baca juga: Tangis Rita, Ceritakan Awal Mula Anaknya Bisa Berangkat ke Kamboja dan Kini Jadi Korban Penyekapan
"Selebihnya ada yang berasal dari Batam, Makassar, Denpasar, Palembang, Cirebon, dan Padang," katanya.
Baharuddin mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mendapatkan data jumlah warga Sumut di Kamboja.
"Kalau data keseluruhan kami belum dapat, karena mereka jalur ilegal. Tapi ini kami terus koordinasi dengan BP2MI dan KBRI untuk update data tersebut," pungkasnya.(dra/tribun-medan.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ibu-menangis-tak-henti-henti-anaknya-disekap-dan-disiksa.jpg)