Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Periksa Tim Puslabfor Polri, Komnas HAM Tonton 20 Video CCTV, Ada Rekaman Kedatangan Ferdy Sambo

Dalam kesempatan itu, Komnas HAM ditujukkan video-video rekaman CCTV yang memperlihatkan aktifitas pihak-pihak terkait dalam kasus kematian Brigadir J

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam 

TRIBUN-MEDAN.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hari ini, Rabu (27/7/2022) telah memeriksa tim dari Pusat laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Dalam kesempatan itu, Komnas HAM ditujukkan video-video rekaman CCTV yang memperlihatkan aktifitas pihak-pihak terkait dalam kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pihak-pihak terkait dimaksud yakni Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo dan istri, Bharada E dan Brigadir J.

Baca juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Akan Dibuka di Pengadilan, Selesai dalam Waktu 4-8 Minggu

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM M Choirul Anam menyebut, pihaknya menonton sebanyak 20 video rekaman CCTV dari 27 titik lokasi yang berkaitan dengan kasus tewasnya Brigadir J.

Aktifitas tersebut, kata Anam, mulai dari sebelum peristiwa di Magelang, Duren Tiga Jakarta Selatan, hingga setelah peristiwa di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

"Apa yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video memperlihatkan ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," kata Anam usai pemeriksaan terhadap Puslabfor Polri di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).

Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J
Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J (HO)

"Dan dari situ terlihat ada Bu Putri, ada almarhum Yosua masih hidup, sampai di Duren Tiga dia masih hidup, terus ada rombongan yang lain dan semuanya dalam kondisi hidup dan sehat, tidak kurang dari satu apapun," lanjut dia.

Dalam rangkaian peristiwa yang terekam CCTV tersebut, kata dia, salah satu catatan penting adalah di RS Kramat Jati.

"Constraint waktu yang penting di video ini salah satunya adalah soal Kramat Jati. Jadi kalau ditanya waktu dengan Kramat Jati sesuai atau tidak, kalau lihat dengan sekilas ya sesuai, nanti kita akan cek lagi," kata dia.

Diketahui, Brigadir J meninggal dunia dengan sejumlah luka tembak di rumah dinas Kadiv Propam noanaktiv Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Kasus tersebut menjadi perhatian publik, lantaran keluarga menemukan banyak kejanggalan.

Hingga akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun membentuk tim khusus demi mengungkap kasus ini secara transparan dan objektif.

Baca juga: AUTOPSI SELESAI, Brigadir J Dimakamkan Upacara Kepolisian, Mabes Polri: Hasil Dibuka di Pengadilan

Sejumlah lembaga seperti Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK turun tangan mengusut kasus tersebut.

Terbaru, polisi sudah melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J di Jambi.

Sampel yang dibutuhkan dari jenazah Brigadir J kemudian dibawa tim forensik ke Jakarta untuk diteliti di RSCM.

Ketua tim forensik, Ade Firmansyah Suharto menyebutkan bahwa laporan hasil autopsi ulang Brigadir J akan selesai dalam waktu 4-8 minggu.

Nantinya hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan dibuka dalam proses persidangan di pengadilan. 

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved