Pembunuhan Suami Istri
Begini Sadisnya Begu, Bunuh Suami Istri, Konsumsi Sabu Hingga Akhirnya Dibikin Cacat Polisi
Marwan alias Begu membunuh pasangan suami istri di hotel Samosir karena kesal tidak diberi uang
TRIBUN-MEDAN.COM,SAMOSIR- Marwan alias Begu, pembunuh sadis pasangan suami istri Jimmi Gultom dan Heni Kartini akhirnya ditangkap.
Tersangka pembunuh sadis ini ditangkap petugas kepolisian di pintu tol Tebingtinggi, saat hendak kabur ke Provinsi Riau.
Menurut keterangan polisi, Marwan alias Begu ternyata sempat berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya ditangkap.
Jejak pelarian Marwan alias Begu
Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon mengatakan, setelah melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri Jimmi Gultom dan Heni Kartini di dapur Hotel Tirta Mommy In yang ada di Desa Martoba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Marwan alias Begu kemudian kabur menumpangi sepeda motor.
Sepeda motor yang dipakai Marwan alias Begu adalah milik korban.
Marwan alias Begu kabur menuju pelabuhan Tomok Tour di hari pembunuhan, yakni Senin (11/7/2022) lalu.
Sebelum sampai di pelabuhan, Marwan alias Begu sempat mendatangi Pasar Tradisional Tomok.
Di sana, Marwan alias Begu membeli topi hitam, untuk menutupi wajahnya.
Selanjunya, Marwan alias Begu menumpangi kapal kayu menuju Ajibata.
Sesampainya di Ajibata, Marwan alias Begu melanjutkan pelarian menuju kampung halamannya di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.
Marwan alias Begu pulang ke rumah orangtuanya untuk bersembunyi.
Namun, sang ibu yang mengetahui Marwan telah membunuh orang sempat kaget.
Sang ibu sempat menolak ketika Marwan memberikan uang hasil kejahatan, yang didapat dari korban pembunuhan.
Sebelum meninggalkan rumah orangtuanya, Marwan sempat membeli sabu seharga Rp 500 ribu dari temannya.
Ia kemudian mengonsumsi sabu, sebelum akhirnya kabur ke dalam hutan.
Selama dua hari tidur di dalam hutan, Marwan kembali ke rumah orangtuanya.
Ia juga sempat disebut menemui sang istri, sebelum akhirnya melanjutkan pelarian ke Kabupaten Deliserdang dan Kota Binjai.
Ditolak keluarga
Karena polisi sudah mengendus keberadaan Marwan, ia kemudian kabur ke Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang pada Kamis (14/7/2022).
Di sana, Marwan menemui pamannya.
Namun, sang paman menolak menerima Marwan.
Sang paman tahu, bahwa Marwan merupakan buronan polisi, berdasarkan flyer atau poster yang disebar aparat kepolisian.
Karena tak mampu meyakinkan pamannya, Marwan pun kembali mencari tempat pelarian baru.
Lari ke Kota Binjai
Tak kehabisan akal, Marwan kemudian kabur ke Kota Binjai di hari yang sama.
Ia menemui F, sahabatnya.
Di Kota Binjai, Marwan sempat membeli peci, sarung dan tasbih.
Ini dilakukan untuk melakukan penyamaran, agar kedoknya tidak terbongkar.
F, teman Marwan, tak tahu bahwa pecandu sabu itu adalah buronan polisi.
F bahkan sempat mengajak Marwan menemui sang adik yang ada di rumah sakit.
Setelah hampir sepekan berada di Kota Binjai bersembunyi, Marwan kemudian merasa tidak aman.
Dia tahu jika jejaknya sudah terendus polisi.
Kabur ke Provinsi Riau
Pada Kamis (21/7/2022) pagi, Marwan kemudian berangkat ke Kota Medan.
Di Kota Medan, Marwan kemudian memesan tiket di loket bus, untuk kabur ke Provinsi Riau.
Polisi yang mengetahui keberadaan Marwan, lantas mencari jejaknya.
Hingga pada malam harinya, polisi akhirnya berhasil meringkus Marwan.
Pelaku ditangkap saat menumpangi mobil travel di pintu tol Tebingtinggi.
Setelah diringkus, Marwan kemudian digelandang ke Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan.
Motif sakit hati
Dari hasil pemeriksaan petugas terhadap Marwan, tersangka nekat menghabisi pasangan suami istri tersebut karena sakit hati.
Sebelum membunuh kedua korban, Marwan sempat meminjam uang, lantaran dirinya banyak terlilit utang.
Namun, pasangan suami istri itu menolak memberikan uang, sehingga membuat tersangka kesal.
Selanjutnya, tersangka yang gelap mata kemudian menghajar pasangan suami istri itu menggunakan martil.
Usai membunuh kedua korban, Marwan mengambil uang sebesar Rp 12 juta, yang ada di dalam tas korban.
Uang Rp 12 juta itu merupakan hasil penyewaan kamar Hotel Tirta Mommy In, yang hendak disetorkan korban ke pemilik hotel.
Setelah mengambil uang tersebut, Marwan kemudian kabur membawa motor korban.
Tidak tahu diri dan terima kasih
Marwan alias Begu adalah sosok manusia yang tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih.
Bisa dibilang, Marwan ini diselamatkan oleh korban, saat dirinya terlibat berbagai masalah.
Sebelum bekerja di Hotel Tirta Mommy In, Marwan bekerja di hotel yang ada di Bandar Baru, Kabupaten Deliserdang.
Di sana, Marwan terlibat masalah.
Ia menggelapkan uang setoran hotel, dan terlilit banyak masalah.
Atas hal tersebut, korban kemudian mengajak korban bekerja di Samosir.
Atas ajakan korban, Marwan pun berangkat ke Samosir mengadu nasib, agar bisa memperbaiki kehidupannya.
Meski sudah ditolong dan diajak bekerja, Marwan malah membunuh korban, yang sudah ia kenal selama 10 tahun.
Antar jemput PSK dan cekcok dengan istri
Menurut pengakuan Marwan alias Begu, ia sebelumnya pernah juga bekerja sebagai pengantar jemput pekerja seks komersial (PSK) di Bandar Baru.
Karena pekerjaannya itu, Marwan cuma sedikit mendapatkan uang.
Ia pun kerap meminjam uang kemana-mana, hingga akhirnya utangnya menggunung.
Karena utangnya ini pula, Marwan sering cekcok dengan istrinya.
Selama ini, sang istri berjuang keras menghidupi keluarga dengan berdagang gorengan.
Marwan yang tak punya pekerjaan tetap dan sering mengonsumsi sabu, sering membuat istrinya marah karena kerap berutang.
Lantaran utang ini pula, Marwan pun pergi ke Samosir untuk bekerja bersama korban.
Dibikin cacat polisi
Setelah ditangkap polisi, Marwan alias Begu dibikin cacat petugas.
Kedua kakinya ditembus timah panas.
Saat dihadirkan dalam gelar pemaparan, Marwan alias Begu tampak duduk di kursi roda.
Ia hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam, sembari menahan sakit di kedua kakinya.(tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Marwan-alias-Begu-pembunuh-suami-istri-dibikin-cacat-polisi.jpg)