Siswa Antusias Belajar Tatap Muka, Sekolah Tetap Berlakukan Protokol Kesehatan
Pembelajaran sudah full tatap muka, tapi tetap jaga protokol kesehatan, apalagi di dalam kelas, wajib memakai masker
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memasuki tahun ajaran baru 2022/2023, sejumlah sekolah di Medan sudah mulai memberlakukan sistem belajar tatap muka.
Salah satunya SMA ST Ignasius Medan. Meski pun sistem pembelajaran sudah tatap muka, sekolah tetap ketat mengenai penggunaan masker dan kebersihan sekolah.
"Pembelajaran sudah full tatap muka, tapi tetap jaga protokol kesehatan, apalagi di dalam kelas, wajib memakai masker," ujar Darliah seorang guru di SMA ST Ignasius Medan.
Aturan PTM di sekolah perlu kembali dicermati karena belakangan kasus Covid-19 kembali tinggi. Sejak pertengahan Juni 2022, jumlah kasus baru Covid-19 per hari kembali ke level ribuan.
Pemerintah juga telah menyesuaikan aturan pelaksanaan PTM di sekolah yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Baca juga: Kanwil Kemenkumham Sumut Matangkan Persiapan Tes Kesehatan Sekolah Kedinasan POLTEKIP dan POLTEKIM
Pada penyesuaian kali ini, penyelenggaraan PTM dilaksanakan berdasarkan level PPKM yang ditetapkan pemerintah pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru dan capaian vaksinasi dosis lengkap (2 dosis).
Untuk cakupan vaksinasi dihitung pada kalangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta masyarakat lanjut usia (Lansia) di wilayah tersebut.
Dikutip dari laman Kemendikbud, Muhammad Hasbi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) secara langsung antara guru dengan murid merupakan strategi yang paling efektif dalam memulihkan pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan strategi pembelajaran lain seperti pembelajaran jarak jauh (PJJ), Kamis (14/7/2022).
"Untuk itu pemerintah melakukan penyesuaian terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait dengan Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Dalam penyesuaian SKB ini, pemerintah mendorong sekolah untuk mengoptimalkan PTM 100 persen," ujarnya.
Kendati demikian Hasbi mengatakan hal penting yang harus dilakukan sekolah dalam menyelenggarakan PTM 100 persen adalah terus menerus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada peserta didik.
“Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang saat ini tengah dilakukan satuan pendidikan merupakan waktu yang baik untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan, sehingga peserta didik baru yang masuk sekolah sudah mengenal dan bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik,” ujar Hasbi.
Selain itu, dalam pelaksanaan PTM 100 persen, sekolah harus menerapkan protokol kesehatan. Termasuk memakai masker saat melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Dalam pelaksanaan PTM 100 persen, Satgas Covid-19 sekolah juga harus rajin membersihkan kelas dengan disinfektan.
"Hal itu tentunya menjadi indikator untuk memastikan bahwa sekolah itu siap memenuhi protokol kesehatan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka 100 persen," ujar Hasbi.
Sementara, siswa mengaku senang aktivitas sekolah sudah mulai kembali normal. Salah satunya Eginta. Menurutnya dua tahun sistem online adalah derita baginya, dengan tumpukan tugas dan seribu kebingungan yang ada.
"Awalnya takut juga tahun ajaran baru ini akan online lagi. Tapi puji Tuhan sudah mulai normal. Saya senang karena bisa bertemu teman-teman dan berinteraksi langsung dengan para guru," ujarnya.
Eginta dan teman-temannya berharap sekolah akan tetap normal seterusnya. "Semoga tetap begini terus, tidak ada online-online lagi," kata Eginta.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sekolah-tatap-muka-smp-negeri-7.jpg)