Kebakaran Hutan di Desa Sitanggor

Hendak Memadamkan Kobaran Api, Pria Paruh Baya Hangus saat Kebakaran Hutan di Desa Sitanggor

Pria paruh baya berinisial NS (50) hangus terbakar saat dirinya berada di hutan di Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

Penulis: Maurits Pardosi |

Hendak Memadamkan Kobaran Api, Pria Paruh Baya Hangus saat Kebakaran Hutan di Desa Sitanggor

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Pria paruh baya berinisial NS (50) hangus terbakar saat dirinya hendak memadamkan api yang membakar hutan di Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara pada Sabtu (16/7/2022).

Korban ditemukan tewas terpanggang saat kebakaran hutan di Desa Sitanggor

Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu lalu.

Korban saat itu hendak memadamkan api, namun nahas, korban menjadi sasaran api hingga hangus terbakar.

"Pada Sabtu (16/7/2022) terjadi kebakaran hutan di Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Pada saat kebakaran, warga sekitar berupaya padamkan api termaksud korban," ujar Aiptu Walpon Baringbing, Selasa (19/7/2022).

Jadi, lanjutnya korban NS terus berupaya memadamkan api, karena sumber dari atas gunung.

"Dari warga sekitar ada 3 orang yang mencoba menaiki gunung agar mereka memadamkan api karena sumber api dari atas gunung," sambungnya.

"Setibanya di atas gunung, seorang yang berinisial NS terjatuh dan kena api. Apinya sudah membesar di bawah. Ketika dia terjatuh, kedua temannya berusaha menolong, tapi mereka tidak berani karena api semakin membesar sehingga mereka tinggalkan temannya itu dan keluar dari lokasi tersebut," terangnya.

"Setibanya di kampung, mereka beritahukan kejadian tersebut. Mereka ajak warga sekitar untuk menolong temannya yang terbakar tersebut," sambungnya.

Rekan korban yang menjadi saksi yang memberikan keterangan kepada pihak kepolisian akhirnya memberitahu kepada pihak perangkat desa, polisi dan TNI setempat.

"Namun mengingat api sudah semakin membesar, wargapun takada yang berani datang. Sehingga, mereka melaporkan kepada pihak kepolisian, kepala desa dan Koramil yang ada di sana," ungkapnya.

"Namun kehadiran muspika yang ada di sana juga tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga malam hari, apinya belum padam. Mereka buat kesimpulan agar esok harinya melakukan pencarian setelah apinya mulai mengecil," terangnya.

Selanjutnya, evakuasi korban dilanjutkan pada esok harinya, Minggu (17/7/2022).

"Pada hari Minggu (17/7/2022), masyarakat dan muspika berangkat ke lokasi karena lai sudah mulai padam. Dan ditemukanlah NS ini dalam keadaan terbakar dan gosong," ungkapnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan, penyelidikan masih terus berlangsung hingga saat ini.

"Sumber api masih kita selidiki," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved