Berita Nasional

Pria Ini Rekayasa Kematian Ibunya Seolah-olah Jatuh di Kamar Mandi, Ternyata Dibunuh dengan Sadis

Kematian Setyorini telah menunjukkan titik terang. Polisi telah menangkap pelaku yang ternyata anak kandung sendiri.

HO
Dian tega membunuh ibu kandungnya hanya karena disuruh bekerja ke Jakarta. Terungkap kronologi pembunuhan yang dilakukan Dian kepada ibunya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengungkapan kasus kematian Setyorini (53) membuat kaget. Polisi sudah membongkar makam Setyorini dan melakukan autopsi. 

Autopsi ini dilakukan atas kecurigaan warga sekitar. Warga curiga dengan kematian Setyorini yang janggal. 

Sebelumnya, Setyorini, perempuan paruh baya ditemukan tewas dengan kondisi bersujud dan kepala masuk ke dalam ember. 

Terungkap bahwa Setyorini meninggal di tangan anak kandung sendiri bernama Dian. 

Dian merupakan anak semata wayang ini sempat bersandiwara dengan kematian ibunya. 

Namun, yang bikin miris, Dian membunuh ibu kandungnya dengan sangat sadis. Dan, dia terkesan tidak bersalah dengan perbuatannya setelah membunuh. 

Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Jenazah Setyorini ditemukan tewas pada Selasa 28 Juni 2022. Ia dimakamkan pada hari itu juga. 

Lalu, pada Minggu 3 Juni 2022, polisi membongkar makam untuk melakukan autopsi. 

 Pihak keluarga dan warga curiga dengan kematian Setyorini. 

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama mengatakan kasus tersebut terungkap setelah muncul kecurigaan dan kejanggalan yang dirasakan para tetangga terhadap kematian Setyorini.

Warga dan keluarga yang curiga kemudian melaporkan kejanggalan tersebut kepada Polres Sragen kemudian dilakukan pembongkaran makam dan dilaksanakan autopsi pada Minggu (3/7/2022).

Tetangga sekitar juga kerap mendengar adanya cek-cok mulut dari rumah korban.

Menurut AKBP Piter, berdasarkan hasil autopsi ditemukan pendarahan di lapisan otak Setyorini.

"Dari hasil secara umum, Biddokkes Polda Jawa Tengah mengatakan korban atas nama Setyorini meninggal akibat adanya luka lebam, memar, dibagian belakang kepala bagian bawah akibat benda tumpul," ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).

"Kemudian ada juga sedikit luka di pelipis kanan kemudian ada juga luka di dada kanan juga," tambahnya.

Dari hasil autopsi itulah, Polres Sragen langsung melakukan penyelidikan dan pengumpulan barang bukti karena adanya indikasi tindak pidana pembunuhan.

Polres Sragen mengumpulkan barang bukti dan memeriksa enam orang saksi yang kebanyakan adalah tetangga korban.

Pihaknya juga melakukan olah TKP dan menemukan dia alat bukti yang cukup, dan akhirnya bisa menetapkan Dian.

DP diketahui merupakan anak tunggal dan kandung dari Setyorini yang sehari-hari tinggal bersama korban.

"Pelaku sudah kita tangkap dan tahan, yang bersangkutan menjelaskan secara gamblang detik-detik apa yang sudah dilakukan terhadap ibu kandungnya sampai meninggal dunia," terangnya.

Dian melakukan kekerasan fisik terhadap Setyorini dengan cara memukul dengan tangan kiri bagian kepala, tangan, dan dada hingga terjatuh.

"Ketika terjatuh, pelaku membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali dan kemudian korban pingsan, dan menurut pelaku tangan korban masih bergerak," kata AKBP Piter.

"Selanjutnya untuk mengaburkan aksinya, yang bersangkutan membuat skenario biar Seolah-olah terjatuh di kamar mandi," tambahnya.

Ya, kemudian pelaku memasukkan kepala korban ke dalam ember kemudian diisi air dengan gayung berwarna kuning hingga meninggal dunia.

Motif Pembunuhan Anak Bunuh Ibu Kandung

Namun, di sisi lain motif anak bunuh ibu kandung ini dilatarbelakangi hanya persoalan sepele.

Dian mengatakan jengkel dengan nasehat sang ibu.

Hal tersebut diungkap DP dihadapan awak media ketika dihadirkan di Mapolres Sragen, Rabu (6/7/2022).

"Saya (jengkel) karena dengan kata-kata (ibu saya) yang sebenarnya menasehati, tapi ya karena perbuatan kelewatan saya," pengakuan DP, Rabu (6/7/2022).

Berdasarkan penulusuran polisi, Dian membunuh ibunya karena kesal disuruh untuk mencari pekerjaan di Jakarta. 

Sebab, kakak keponakannya sudah menunggunya di Jakarta. Namun, Dian yang keseharian mabuk-mabuk tak peduli dengan itu. 

Ia langsung marah ketika berulang kali disuruh pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. 

Meninggal Sujud

Sebelumnya, tersangka pembunuhan, Dian mengatakan ibunya sedang mencuci piring di kamar mandi. 

Kemudian, kata Dian, ibunya ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud dan kepala masuk ke dalam ember berukuran kecil.

"Ya waktu itu wajar nggak ada pikiran lain-lain. Intinya ya sudah meninggal, dimandikan dan dimakamkan, tenang, nggak memikirkan yang aneh-aneh," ujar Dian.

"Yang menjadikan aneh, saumpama kepleset posisi jatuhnya kan miring, ini seperti orang sujud, anteng dan kepala masuk ke ember," tambahnya.

(*)

Berita sudah tayang di tribun-solo

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved