Gaji Fantastis Petinggi ACT

TERBONGKAR Gaji Fantastis Petinggi ACT, Sosok Presiden Ibnu Khajar Jadi Sorotan dan Buat Pengakuan

Disebutkan petinggi ACT mendapatkan gaji dengan jumlah yang fantastis dan fasilitas mewah yang langsung dibantah oleh Presiden ACT, Ibnu Khajar.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TERBONGKAR Gaji Fantastis Petinggi ACT, Sosok Presiden Ibnu Khajar Jadi Sorotan dan Buat Pengakuan

TRIBUN-MEDAN.COM - Lembaga donasi ACT akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia.

Kasus dugaan penyelewengan dana lembaga donasi ACT mencuat hingga menduduki trending di media sosial Twitter.

Disebutkan petinggi ACT mendapatkan gaji dengan jumlah yang fantastis dan fasilitas mewah yang langsung dibantah oleh Presiden ACT, Ibnu Khajar pada Senin (4/7/2022).

Ibnu Khajar telah bekerja di ACT selama 11 tahun dan telah memiliki banyak pengalaman di lembaga donasi lain.

Ibnu Khajar menduduki jabatan sebagai presiden di yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan tersebut sejak 2019.

Namun ia sudah bergabung dengan lembaga ACT sejak 2011.

Ibnu Khajar mengawali karirnya dengan bekerja di Community Development Consultant (CDC).

Ia mengenyam pendikan S-2 di Universitas Bina Nusantara (Binus) jurusan Information Technology (IT).

Ibnu mulai menduduki jabatan penting di ACT pada 2012 yakni sebagai Vice President ACT.

Bertahun-bertahun berkutat di ACT, Ibnu kemudian dipercayai untuk menjabat sebagai Presiden ACT.

Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (5/7/2022), selain berkiprah di ACT, Ibnu juga pernah bekerja di lembaga donasi serupa.

Lembaga donasi yang dimaksud adalah Global Wakaf Corporation (2017-saat ini) dan Global Qurban (2012-2017).

Ia menjabat sebagai Marketing Director di kedua organisasi itu.

Tak hanya kasus penyelewengan dana saja yang menjadi sorotan publik.

Pergantian Presiden ACT juga menjadi sorotan lantaran dikabarkan Ibnu melakukan kudeta.

Ia membantah soal isu kudeta Ahyudin pada (11/1/2022) lalu.

Menurutnya, proses mundurnya Ahyudin diproses secara baik-baik.

Ibnu menyebut, gaya kepemimpinan Ahyudin cenderung otoriter.

Ia menjelaskan, dalam prosesnya, semua pimpinan lembaga di tingkat pusat dan daerah berada di Jakarta pada (11/1/2022) untuk memberi nasihat kepada Ahyudin.

Mereka meminta Ahyudin untuk mengundurkan diri setelah 17 tahun menjabat sebagai presiden.

Kemudian secara lapang dada, Ahyudin menandatangani surat pengunduran diri itu.

"Dengan lapang dada, Ahyudin menandatangani surat pengunduran diri," ujarnya.

Pihaknya juga membantah kabar yang menyebut ia melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap Ahyudin.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved