Wabah PMK

HASIL Monitoring, Dinas Pertanian Kabupaten Toba Sudah Temukan 5 Sapi di Toba Terindikasi PMK

Bagi masyarakat Toba, ia mengimbau agar meminta surat keterangan sehat ternak tersebut manakala diambil dari luar Toba.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ MAURITS PARDOSI
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Toba Janriko M Pasaribu saat ditemui tribun-medan.com pada Rabu (6/7/2022) di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Toba.    

TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Setelah pihak Dinas Peternakan Kabupaten Toba melakukan monitoring, ada sebanyak 5 sapi yang terindikasi mengalami Penyakit Mulut Kuku (PMK).

Penemuan tersebut pada bulan Juni 2020, padahal sebelumnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi soal PMK bagi masyarakat sekitar.

"Pada bulan Juni 2022, kita temukan ada terindikasi PMK di Desa Sionggang Tengah yang kita ketahui dari si pembeli bahwa ternak tersebut didatangkan dari Asahan daerah Simpang Kawat. Pembeli tersebut mengaku tidak mengerti soal PMK," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Janriko M Pasaribu, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Disternak Kabupaten Karo Catat Ada 100 Ekor Sapi Suspek PMK, Tersebar di Berbagai Daerah

Bagi masyarakat Toba, ia mengimbau agar meminta surat keterangan sehat ternak tersebut manakala diambil dari luar Toba.

"Seharusnya, si pembeli harus membawa surat keterangan sehat hewan dari daerah asal. Jenis ternak yang terindikasi tersebut adalah sapi," terangnya.

Penanganan PMK masih terus dilakukan dan tempat tersebut dapat jadikan sebagai kawasan lokasi isolasi.

"Dengan demikian, kita lakukan pengobatan. Dan kawasan tersebut dijadikan sebagai tempat isolasi. Kita anjurkan jangan ada aktivitas orang serta ternak masyarakat sekitar,"

Sebelumnya, pihak Dinas Pertanian Toba telah melakukan sosialisasi bagi masyarakat sekitar soal ciri dan penanggulangan PMK bagi ternak.

"Pada bulan Mei 2022 kemarin, sebelum adanya terindikasi Penyakit Kaki dan Mulut di Kabupaten Toba, kita dari Dinas Pertanian bidang peternakan dan kesehatan hewan sudah melakukan sosialisasi ke setiap kecamatan sekaligus monitoring dan pemeriksaan ternak-ternak di desa-desa," terangnya.

Baca juga: Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Percepat Pengendalian PMK Jelang Idul Adha

Hingga saat ini upaya penanggulangan dan antisipasi penyebaran PMK Toba dilakukan melalui pemberian vitamin dan pengamanan pada jalur lintas perdagangan ternak.

"Kita juga memberikan vitamin-vitamin. Disamping itu, kita juga melakukan pos pengamanan lalu lintas ternak tepatnya setiap hari Jumat," sambungnya.

"Pengamanan itu kita lakukan di Pelabuhan Balige dan dekat rumah potong peternakan. Kegiatan tersebut kita lakukan bersama pihak kepolisian dan TNI," terangnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan soal ciri-ciri PMK pada ternak.

"Gejala klinisnya, pada mulut ternak terdapat lepuhan-lepuhan bagian bibir kemudian lidah bila kita tarik serta pada rongga mulutnya," terangnya.

"Pada kuku, terdapat perlukaan. PMK ini menyerang hewan berkuku belah, misalnya ternak babi. Kalau semakin parah, kuku dapat lepas," tuturnya.

"Gejala lainnya adalah demam. Suhu tubuhnya dapat mencapai 40 derajat celcius dan tidak mau makan," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved