AS Tuduh Rusia Pasang Ranjau

Intelijen AS Tuduh Pasukan AL Rusia Pasang Ranjau di Laut Hitam Potong Jalur Maritim, Benarkah?

Seorang intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap kondisi Laut Hitam yang dikuasai Rusia. AL Rusia diberi perintah untuk memasang ranjau di pelabuhan.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Intelijen AS Tuduh Pasukan AL Rusia Pasang Ranjau di Laut Hitam Potong Jalur Maritim, Benarkah?

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap kondisi Laut Hitam yang dikuasai Rusia.

Ia mengatakan, bahwa Angkatan Laut (AL) Rusia diberi perintah untuk memasang ranjau di pelabuhan Odesa dan Ochakiv.

Pejabat AS juga merilis gambar satelit yang menunjukkan kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan Rusia.

Selain memasang ranjau, intelijen AS tersebut juga mengatakan, bahwa pasukan Rusia juga diperintahkan menambang Sungai Dnieper sebagai bagian dari blokade ekspor gandum Ukraina.

Pernyataan itu merujuk pada strategi terpadu Rusia untuk memotong bentangan pantai yang masih di bawah kendali Ukraina.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa terlepas dari klaim publik Rusia bahwa mereka tidak menambang Laut Hitam barat laut, Rusia sebenarnya menyebarkan ranjau di Laut Hitam dekat Ochakiv," imbuh pejabat tersebut.

Mereka mengatakan, dampak dari serangan Rusia tersebut mengakibatkan perdagangan maritim di sepertiga Laut Hitam terhenti.

Bahkan berimbas ke ekspor lintas laut Ukraina yang sangat penting untuk ketahanan pangan global.

Diketahui, Ukraina memasok sepersepuluh dari ekspor gandum global.

Sementara, sekitar 95 persen dari ekspor tersebut dilakukan melalui pelabuhan Laut Hitam.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan kelaparan global.

Guterres mengatakan dampak perang terhadap ketahanan pangan, energi dan keuangan bersifat sistemik, parah dan semakin cepat.

Akan tetapi, Rusia telah membantah meletakkan ranjau di sekitar pelabuhan Laut Hitam.

Moskow juga membalikkan tuduhan di Kyiv, mengklaim Ukraina telah menambang pelabuhan mereka sendiri.

Kremlin secara resmi juga membantah bahwa pihaknya yang memicu kelaparan global.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved