Universitas Terbuka Jangkau Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat Pedalaman Kabupaten Simalungun

UT Medan berkunjung ke Nagori Jorlang Huluan, Kec. Pematang Sidamanik, Kab. Simalungun (20/6), demi kebutuhan pendidikan tinggi di daerah terpencil.

Penulis: Alija Magribi |
Tribun Medan/Alija Magribi
Universitas Terbuka (UT) Medan melakukan kunjungan ke Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Senin (20/6/2022) siang. (TRIBUN MEDAN-ALIJA MAGRIBI) 

TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Demi menjangkau kebutuhan adanya pendidikan tinggi bagi masyarakat di daerah terpencil dan pedalaman, Universitas Terbuka (UT) Medan melakukan kunjungan ke Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Senin (20/6/2022) siang. 

Kondisi jalan yang kurang memadai di tengah hamparan tanaman teh, tak mengurangi semangat Direktur UT Medan Dra. Yusrafiddin, M.Pd., dan jajaran untuk mengunjungi Nagori Jorlang Huluan, yang di sana sudah menunggu Camat Pematang Sidamanik Iqbal, S.STP.

Mengisi rapat kordinasi pemerintahan desa se-Kecamatan Pematang Sidamanik, Dra. Yusrafiddin memperkenalkan program Universitas Terbuka yang menjadi pilihan tepat bagi masyarakat daerah maupun perangkat desa untuk meningkatkan kapasitas diri masing-masing.

“Pendirian Universitas Terbuka ini bertujuan untuk meningkatkan kompetisi SDM di Indonesia, minimal berpendidikan Sarjana S1. Itu cita-cita awalnya, saat UT beridiri 38 tahun lalu,” kata Yusrafiddin. 

UT didirikan karena pemerintah menyadari tidak mungkin membangun banyak kampus negeri ke seluruh penjuru negara, namun bagaimana masyarakat Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan keilmuan yang diminatinya.

Cita-cita UT ini juga seiring dengan harapan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi menaikkan angka partisipasi masyarakat Indonesia mengikuti pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Imbuh Yusrafiddin, itulah yang menjadi langkah UT menyediakan kebutuhan terhadap pendidikan tinggi untuk seluruh elemen masyarakat.

“Kita ingin di mana mahasiswa itu berada, dia tetap bisa belajar. Itu yang disediakan pemerintah melalui Universitas Terbuka. Mau dia kerja sebagai pekebun, perangkat desa, ibu rumah tangga, atau di rumah saja (jaga anak) dia tetap bisa meraih pendidikan tinggi,” kata Yusrafiddin.

Yusrafiddin mengatakan, UT memiliki program yang terstandar BAN-PT dan telah menerima penghargaan Quality Certificate dari International Council For Open and Educafion (ICDE).

Istilah Terbuka pada UT mengandung makna bahwa setiap orang dapat menjadi mahasiswa tanpa ada batasan. UT hadir dengan format belajar online dan offline yang memudahkan mahasiswanya menikmati program studi.

“UT hadir di pusat kota sampai ke daerah terpencil. Menjangkau yang tak terjangkau, menjangkau masyarakat di manapun dengan status negeri. Semua Program studi tersertifikasi BAN-PT (terstandar) dan ICDE,” kata Yusrafiddin.

Saat ini, UT menyelenggarakan pendidikan tinggi terhadap 350 ribu mahasiswa di seluruh Indonesia. Nama-nama tokoh hebat negeri ini tak sedikit yang mengambil UT sebagai pilihan mengisi pendidikan. 

“Jumlah mahasiswa UT ada 350 ribu orang. Banyak yang memilih UT, ada Pak Moeldoko, Pak Wiranto dan Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono juga,” kata Yusrafiddin seraya menambahkan UT telah mempraktikkan modul belajar yang mudah dan biaya murah untuk masyarakat. 

Dalam pertemuan ini, Aisyah Purba selaku Mitra Pengelola Kelompok Belajar Universitas Terbuka di Simalungun, juga memperkenalkan beberapa ASN dari perangkat desa dan dunia pendidikan di Simalungun yang mengambil kesempatan belajar di UT.

“Dengan belajar di UT, kita nggak perlu repot-repot kuliah tanpa meninggalkan pekerjaan dan aktivitas kita. Mau pakai toga tidak bayar, ambil ijazah tidak bayar, dan banyak keuntungan lainnya. Sudah 420 orang mahasiswa UT di Simalungun,” kata ibu yang tinggal di Kecamatan Sidamanik ini. 

Perkenalan Pimpinan UT Medan dan jajaran ke Kecamatan Pematang Sidamanik ini disambut baik Camat Iqbal, S.STP.. Camat menyampaikan, apa yang disediakan UT Medan bisa menjadi pilihan perangkat desa dan keluarga melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan tinggi. Apalagi, bagi seorang ASN, pendidikan tinggi penting untuk menunjang karier. (Alj/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved