Harimau Sumatera

Kabar Kemunculan Harimau Sumatera di Desa Mardinding, Polisi Imbau Warga Pindahkan Ternak

Harimau Sumatera dikabarkan muncul di Desa Mardinding, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo. Polisi imbau warga pindahkan ternak

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/M NASRUL
Waga mengembalakan hewan ternaknya, di kawasan Desa Mardinding, Kecamatan Tiganderket, Senin (20/6/2022) kemarin. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) 

TRIBUN-MEDAN.COM,KARO - Beberapa hari terakhir, warga Desa Mardinding, Kecamatan Tiganderket, dibuat heboh dengan adanya hewan ternak milik warga yang dimangsa Harimau Sumatera.

Terkait adanya informasi ini, tim dari Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) beserta pihak terkait sudah memeriksa lokasi kejadian, tempat Harimau Sumatera muncul.

Dari hasil pengamatan di lapangan, ternyata dari sejumlah tanda membuktikan jika dua ekor sapi milik warga tersebut memang dimangsa oleh Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumaterae).

Baca juga: Cek Lokasi Kejadian Sapi Warga Yang Dimangsa, Tim BBKSDA Pastikan Serangan Harimau Sumatera

Hal tersebut, terlihat dari beberapa jejak kaki harimau yang ada di sekeliling lokasi pengembalaan hewan ternak tersebut.

Untuk itu, dalam mencegah kejadian kembali terulang pihak Polsek Payung meminta kepada warga yang memiliki hewan ternak untuk memindahkan sementara peliharaannya ke tempat yang lebih aman.

Dikatakan Kapolsek Payung Iptu Julianto Tarigan, pihaknya meminta pemilik ternak untuk memindahkan sapinya dari pengembalaan ke kawasan yang lebih dekat dengan desa.

"Kami imbau kepada masyarakat yang memiliki ternak, agar sementara ini seluruh ternak yang sebelumnya digembalakan di perladangan batu roring ini untuk dibawa ke desa yang tidak ditinggali lagi. Agar tidak lagi masuk di dalam jangkauan harimau, dan mencegah kembali timbul korban," ujar Julianto, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Warga Desa Mardinding Karo Heboh, Harimau Sumatera Dikabarkan Terkam Sapi

Dijelaskan Julianto, memang jika dilihat lokasi yang bisanya digunakan warga untuk mengembalakan sapinya cukup dekat dengan wilayah hutan.

Jika nantinya seluruh sapi sudah dipindahkan ke desa yang letaknya kurang lebih 1,5 KM, maka akan meminimalisir serangan harimau kembali terjadi.

"Di perkampungan ini juga masih sering ada aktivitas warga. Jadi kalau masih sering ada aktivitas, tentunya harimau ini akan berfikir untuk tidak mendekati wilayah tersebut," Ucapnya.

Selain memindahkan hewan ternak, Julianto juga mengimbau warga yang beraktivitas di sekitar wilayah tersebut agar tidak berjalan sendirian.

Baca juga: Viral Harimau Sumatera Direkam Warga, BKSDA Sumut Pastikan Bukan di Hutan TNGL

Karena, seperti diketahui di lokasi yang tidak jauh dari pengembalaan masih ada warga yang melakukan aktivitas berladang.

"Kami imbau tidak berjalan sendiri, sebaiknya membawa teman. Dan kami juga sudah menyarankan warga untuk membuat bunyi-bunyian yang berisik, agar harimau tersebut tidak mau mendekat," Katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Mardinding Jepri Sangapta Singarimbun mengatakan mengenai kejadian ini pihaknya sudah menginformasikan kepada kecamatan.

Dirinya berharap, pemerintah kecamatan hingga kabupaten bisa melihat dan memberikan santunan kepada warga desanya yang dua sapinya sudah menjadi korban keganasan hewan buas tersebut. (cr4/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved