Imbas PMK

CEGAH PMK, Peternak Lakukan Penanganan Tradisional

Hal tersebut dilakukan karena semakin dekatnya Idul Adha yang biasanya permintaan daging sapi akan meningkat.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Tribun Medan/Husna Fadilla
Peternakan sapi di Deliserdang, Rabu (15/6/2022). Penanganan tradisional dengan memberikan vitamin dan jamu-jamuan dilakukan peternak saat ini untuk solusi cepat dalam hal mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berimbas pada penurunan penjualan sapi menjelang Idul Adha.

Para peternak sudah melakukan penanganan, seperti penanganan secara tradisional.

Hal tersebut dilakukan karena semakin dekatnya Idul Adha yang biasanya permintaan daging sapi akan meningkat.

Namun sepertinya Idul Adha tahun ini penjualan sapi tidak seperti penjualan pada tahun-tahun sebelumnya karena adanya wabah PMK tersebut.

Baca juga: Kurban di Tengah Wabah PMK, MUI Imbau Ini ke Masyarakat

"Sangat jauh dari tahun sebelumnya, kalau tahun penjualan bisa 30 ekor saat idul adha begini, kini pemesanan 10 pun belum ada" ujar Jhon, Pemilik peternakan Bang Jhon yang berada di Kecamatan Namorambe, Deliserdang, Rabu, (15/6/2022).

Jhon mengaku hampir seluruh peternakan di Kecamatan Namorambe ini sudah terkena dampak dari PMK tersebut.

Apalagi menurutnya, hingga saat ini belum ada penanganan khusus dari pemerintah daerah maupun pusat. 

"Sejauh ini kami lakukan penanganan secara tradisional, dengan memberi seperti jamu-jamuan, ya syukur sudah mulai berkurang," jelasnya.

Imbas PMK, Jhon menuturkan, beberapa pesananpun banyak yang dibatalkan.

"Peternak berharap pemerintah segera memberi ultimatum yang sesuai mengenai masalah ini," tuturnya.

Hal senada juga dikeluhkan Ari Rambe, pemilik peternakan Sapi Al Barokah, Sei Merah, Kec. Tanjungmorawa.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, pemerintah juga sudah melakukan kunjungan. Namun, belum ada vaksin khusus yang dikeluarkan. Kami hanya di himbau untuk memberi antibiotik dan vitamin secara berkala," ujarnya.

Baca juga: TERKAIT PMK, Wali Kota Bobby Nasution Monitoring Pasokan Daging Sapi jelang Idul Adha

Ari mengatakan penjualannya tidak menurun secara signifikan. namun, kesulitannya dalam memenuhi pesanan karena stok yang sedikit,

Ketika pesanan masuk, Ari wajib menjual sapi dengan kondisi yang benar-benar sehat kepada pembeli. 

Penanganan tradisional yang dilakukan peternak saat ini, menjadi solusi cepat secara pribadi untuk mengatasi penjualan yang menurun.

(Cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved