Capaian PAD Kota Medan
BOBBY Nasution Sebut Realisasi PAD Kota Medan Gagal Tercapai Karena Pandemi Covid-19
Bobby Nasution menjelaskan alasan kenapa Pemko Medan gagal capai PAD tahun 2021. Ini alasannya
Penulis: Anisa Rahmadani |
BOBBY Nasution Sebut Realisasi PAD Kota Medan Gagal Tercapai Karena Pandemi Covid-19
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengakui bahwa tahun 2021, PAD Kota Medan tidak tercapai.
Alasannya, pertama karena masalah pandemi Covid-19.
Akibat situasi dan kondisi pandemi Covid-19, pajak dan retribusi yang masuk ke Pemko Medan belum sepenuhnya pulih.
"Jadi pada saat itu belum bisa optimal pembayaran pajak atau kontribusi Perusahaan Umum Daerah," kata Bobby Nasution, Senin (13/6/2022).
Bobby mengatakan, kendati demikian, pihaknya berusaha meningkatkan pengawasan melalui tim monitoring untuk kepatuhan perusahaan dalam membayar pajak.
"Kami terus melakukan pengawasan dengan cara memasang tapping box atau alat monitoring transaksi usaha, pemeriksaan wajib pajak untuk menguji kepatuhan pelaporan SPTPD dan hal lain sebagainya," terangnya.
Bobby juga menyatakan, bahwa meski adanya pandemi Covid-19, pihaknya tetap bertindak tegas dalam hal perpajakan, baik itu pengusaha ataupun petugas yang nakal.
"Pemko Medan telah menyiapkan hukuman tegas terhadap retribusi yang nakal atau pengusaha yang nakal dengan menggunakan hak eksekusi dan terus melakukan sosialisasi, pemeriksaan dan penutupan dan penyegelan usaha yang tidak membayar pajak," terangnya.
Soal penunggak pajak, Bobby mengaku terus melakukan pendataan.
"Kami mengaku pendataan tersebut selalu dilakukan pada pemutaakhiran, dan kedepan ini akan diutamakan," jelasnya.
Diketahui, realisasi PAD Kota Medan di tahun 2021 berjumlah Rp 5,2 triliun.
"Rp 5,2 triliun itu terdiri dari pendapatan asing mencapa Rpi 1,3 trilun, dan dari pendapatan transport mencapai Rp 2,9 triliun," kata Bobby, menjawab kritikan dan pertanyaan Fraksi DPRD Medan.
Menurut Bobby, dana APBD tahun 2021 jika diakumulatifkan realisasi pendapatan mencapai 96,43 persen dari yang telah ditetapkan.
"Realisasi belanja daerah 2021 sekitar Rp 4,49 triliun dan itu terdiri dari belanja koperasi sebesar Rp 3,8 trilun, belanja raperda Rp 574 miliar sementara pengeluaran uang tidak terduga sebesar Rp 91 miliar," paparnya.
(cr5/Tribun-medan.com)