Sidang TPP Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan Kanwil Kemenkumham Sumut Usulkan Tamping Dapur

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDEMPUAN- Sebanyak 11 orang warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas II-B Padangsidimpuan ikuti Sidang TPP yang dipimpin oleh Ketua Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Efrida Sri Mulyana, Senin (06/06/22). 

Kepala Lapas Padangsidempuan, Indra Kesuma mengatakan, sidang TPP sangat penting dalam rangka peningkatan proses pembinaan di lapas. 

“Sidang TPP merupakan salah satu indikator keberhasilan pembinaan di dalam lapas dan merupakan bagian evaluasi dalam tahap pembinaan. Sehingga diperlukan masukan dari berbagai pihak," ujarnya kepada Tribun-Medan.com. 

Ia menambahkan, sidang harus dilakukan secara objektif dan transparan sehingga semua pihak dapat menerima hasilnya.

Selain itu, tim bisa menganalisa data hasil asesmen yang direkomendasikan oleh wali warga binaan dalam sidang TPP. Maka dari itu, warga binaan yang memiliki kecakapan dan keterampilan bisa diangkat jadi pemuka dan tamping. 

"Sesuai Permenkumham No. 9 Tahun 2019 tentang pengangkatan dan pemberhentian pemuka dan tamping di lapas yang sebelumnya telah memenuhi syarat administratif dan substantif," katanya. 

Sedangkan, Ketua Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Efrida Sri Mulyana menjelaskan setiap warga binaan yang diusulkan tamping telah memenuhi syarat yang ada. 

“Setiap warga binaan yang akan menjadi tamping harus paham kewajiban dan larangan sehingga kinerjanya dapat terukur seiring perubahan perilakunya ke arah yang lebih baik sesuai harapan organisasi," ujarnya. 

Pernyataan serupa disampaikan Sekretaris TPP, Muslihul Harahap.

"Setiap tamping yang diajukan menjadi tamping dapur hendaknya dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan ikhlas dan bertanggung jawab. Mentaati aturan agar tetap bersikap baik, menjaga kepercayaan, bekerja dengan baik," ungkapnya. 

(*)