Kerangkeng Manusia
Jendral Andika Perkasa Pastikan Korban Kerangkeng Manusia di Langkat Dilindungi Polisi Militer
Kasus kerangkeng manusia yang terjadi di Kabupaten Langkat, hingga kini masih berproses.
Jendral Andika Perkasa Pastikan Korban Kerangkeng Manusia di Langkat Dilindungi Polisi Militer
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kasus kerangkeng manusia yang terjadi di Kabupaten Langkat, hingga kini masih berproses.
Meski beberapa pelaku penyiksaan berhasil ditangkpa pihak kepolisian, namun apa yang dialami para korban meninggalkan trauma.
Para korban didampingi LPSK melakukan pertemuan bersama Panglima TNI Jendral Andika Perkasa seperti yang terlihat di akun Youtube NI Jendral Andika Perkasa yang diunggah pada 20 Mei 2022.
Kedatangan LPSK dan para korban kerangkeng Bupati non aktif Kabupaten Langkat, disambut langsung Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.
Dalam video yang diamati Tribun Medan, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menyampaikan permohonan bantuan kepada Andika untuk mengirimkan personel menjaga para korban.
"Mereka (korban), secara umum sangat takut karena pelaku itu sebagian masih di luar. Tapi pelaku yang sipil, Jenderal. Kalau memungkinkan dapat dukungan dari Jenderal agar pengamanannya ini bukan dilakukan oleh polisi tapi oleh TNI, mungkin lebih membuat mereka percaya diri," ujar Edwin dikutip video Youtube AndikaPerkasa.
Jendral Andika pun berdialog dengan para korban, dan bertanya kepada masing-masing korban apakah berani.
Jendral Andika pun terlihat meyakinkan para korban untuk berani mengungkap kebenaran.
Tak hanya itu, Jendral Andika pun mengindahkan permohonan bantuan perlindungan yang diajukan LPSK.
"Bisa kita atur mekanismenya, saya ingin nanti polisi militer langsung yang menjadi tim, kalau dilapor itu segera,. Bahkan mungkin saya jadwalkan rutin untuk berkunjung, untuk dapat update tiap hari,"ungkap Andika.
"Mas Edwin kasih daftar termasuk alamat, sehingga kami yang biar patroli ke sana, nemui mereka secara khusus tiap hari, sehingga mereka merasa terus ada," ucap Andika
Andika sendiri menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan oknum TNI.
"Kasus yang di Langkat, sejauh ini kami sudah periksa 9 (anggota). Kami tidak menutup kemudian hanya 9, tidak. Kami bahkan usaha untuk terus menggali," tegas Andika.
"Jadi saya akan benar-benar mohon dengan sangat, info intimidasi, sehingga kami bisa, termasuk kejar. Siapa yang mengintimidasi, kalau dari TNI kami pasti tindaklanjuti itu," pungkas Jendral Andika.
(*/tribun-medan.com)