Strategi Mematikan Mamah Muda Hadapi Pelakor, Mulai Kunci Inggris, Gunting Rumput hingga Pisau Dapur
Dalam menghadapi prahara rumah tangganya, ibu tiga orang anak ini ternyata punya strategi mematikan.
TRIBUN-MEDAN.com - Amarah seorang mamah muda, Neneng Umaya (24) terhadap wanita pelakor (perebut laki orang) yang merusak keharmonisan rumah tangganya, tak terbendung lagi.
Di lingkungan rumah kontrakannya, kawasan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Neneng Umaya memang dikenal sebagai sosok pendiam.
Namun, dalam menghadapi prahara rumah tangganya, ibu tiga orang anak ini ternyata punya strategi mematikan.
Ia menggunakan ponsel suaminya untuk memancing si pelakor bernama Dini Nurdiani (26).
Strategi itu berhasil. Neneng Umaya akhirnya bertemu dengan wanita yang telah empat bulan menjalin hubungan terlarang dengan suaminya tersebut.
Ajakan pertemuan itu hanyalah pancingan. Ia menyiapkan segala peralatan untuk eksekusi, mulai kunci Inggris, pisau dapur, hingga gunting rumput dibawa sekaligus.
Tak lupa, Neneng Umaya menyiapkan pakaian pengganti.
Asmara terlarang antara suami Neneng, IDG dengan pelakor terungkap setelah Neneng Umaya membaca pesan singkat di ponsel suaminya.
Pada Rabu (26/4/2022), Neneng Umaya akhirnya memutuskan untuk menghabisi nyawa Dini Nurdiani tersebut.
Ia menggunakan ponsel suaminya untuk mengajak Dini Nurdiani buka puasa bersama (bukber).
Untuk menghilangkan kecurigaan, Nenang menyampaikan pesan bahwa keponakannya yang akan menjemput Dini Nurdiani di halte bus Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Dini mengira yang mengirimkan chat itu adalah IDG, sehingga setuju atas ajakan tersebut.
"Dia (Neneng) nge-chat dan janjian di halte bus dekat TMII," terang Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo saat konferensi pers di Polsek Cengkareng pada Sabtu (14/5/2022).
Setelah bertemu di halte TMII, Neneng Umaya membawa Dini Nurdiani menuju perumahan Grand Citra Cibubur di Bekasi.
Di suatu tempat, Neneng Umaya meminta Dini Nurdiani menunggu sebentar. Neneng berdalih hendak beli minuman.
Dini tak merasa curiga. Ia pun bermain ponsel sembari menunggu Neneng.
Tak disangka, begitu Dini lengah, Neneng Umaya langsung memukul kepala korban sampai lima kali menggunakan kunci Inggris.
Dini pun langsung terjatuh dan mengerang kesakitan.
Melihat hal itu, Neneng mengambil gunting rumput yang telah disiapkannya dan menusuk Dini.
Dini yang sudah tak berdaya hanya bisa merintih.
Namun, ketika itu korban belum tewas. Sehingga Neneng mengambil pisau dapur yang juga telah disiapkan dan menusuk korban.
"Saat DN (Dini Nurdiani) lagi nunggu sambil lihat HP, di situ tersangka memukul kepala korban 5 kali. Setelah jatuh dilakukan penusukan menggunakan gunting rumput karena dilihat masih merintih, ia menusuk lagi di bagian perut dengan pisau dapur," katanya.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku kemudian mengganti pakaiannya yang sudah berlumuran darah dengan baju ganti yang juga sudah disiapkannya.
Sedangkan peralatan untuk dipakai untuk menghabisi nyawa Dini kemudian dibuang dekat lokasi kejadian.
Kapolsek mengatakan, IDG, suami Neneng, tidak mengetahui tindakan sadis itu.
"Pelaku menghabisi nyawa korban sendirian, suaminya tak mengetahui apa-apa," katanya.
Jasad Dini Nurdiani akhirnya ditemukan warga di semak-semak pada Jumat (29/4/2022).
Polsek Cengkareng yang menerima laporan orang hilang dari keluarga Dini pada Jumat 29 April 2022, kemudian menelusuri informasi penemuan mayat perempuan di semak-semak tersebut.
Jasad itu ternyata adalah Dini Nurdiani yang dilaporkan hilang.
Polsek Cengkareng bekerjasama dengan Polres Bekasi Kota mengusut kasus ini dan menangkap pelaku, Neneng Umaya.
Saat ini, Neneng Umaya sudah dilimpahkan ke Polres Bekasi Kota.
Bagaimana keseharian Neneng dan suaminya IDG di mata tetangga rumahnya?
Mpo Ami, tetangga kontrakan Neneng, mengaku sosok sepasang suami istri itu tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Enggak permah ada sosialisasi, enggak pernah ada (ngobrol-ngobrol) dah, enggak pernah, di rumahnya saja anaknya (di dalam saja) heeh," katanya, Selasa (17/5/2022).
Wanita 30 tahun itu mengungkapkan, Neneng memiliki tiga orang anak, pertama berusia lima tahun, kedua tiga tahun dan ketiga masih satu tahun.
Namun ketika kejadian itu, ia tak mengetahui anaknya sama siapa dan sampai detik ini warga tak ada yang mengetahui.
Neneng dan suaminya pun pindah kontrakan secara diam-diam setelah lebaran Idul Fitri 2022 lalu.
"Kalau tegur sapa pernah cuma kaya gitu doang, "mba" sudah, tertutup banget orangnya, enggak pernah ngobrol," ucapnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Neneng Tersangka Pembunuh Pelakor Dikenal Warga sebagai Wanita Pendiam dan Jarang Bersosialisasi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Neneng-Umaya-bunuh-selingkuhan-suami.jpg)