Momen Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Puji Gubernur Edy Rahmayadi

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut jika sosok Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi merupakan senior di TNI yang sangat dia hormati dan banggakan.

Hal itu disampaikan AHY usai makan bersama di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara bersama Edy dan keluarga pada Minggu malam.

"Gubernur Sumut Pak Edy Rahmayanti adalah seorang senior saya yang saya hormati dan banggakan. Beliau tentunya memiliki cita cita untuk meningkatkan kesejahteraan Sumut, memajukan Sumut yang besar ini. 33 kabupaten kota penduduknya besar Masalah masalah juga kompleks," kata AYH kepada sejumlah wartawan.

Karena itu sebut AHY, dirinya bersama Partai Demokrat akan terus mendukung dan mensukseskan pemerintahan Edy sebagai Gubernur.

Menurutnya, sosok Edy adalah seorang yang memiliki kemauan dan semangat yang besar untuk membangun Provinsi Sumatera Utara.

Namun dengan luasnya Provinsi Sumut kata dia, perlu energi dan waktu untuk dapat mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat.

"Tentu niat kami hari ini mensukseskan pemerintah beliau sebagai Gubernur Sumut. Dan tentu harapannya 2024 ketika ada ikhtiar berikutnya dari semangat melanjutkan yang belum tuntas dan meningkatkan apa yang beliau belum lakukan, memang perlu waktu lagi, perlu keberlanjutan," ujar AHY.

Putra sulung presiden ke 6 itu pun menegaskan jika Demokrat terbuka dan siap mendukung Edy Rahmayadi kembali menjadi Gubernur Sumut pada pemilihan 2024 mendatang.

Dia berpandangan jika Edy adalah pemimpin yang energik dan tak kenal lelah. Dia pun menyakitkan jika Demokrat siap membantu dan mengawal pemerintahan Edy saat ini.

"Dan insyaallah kami akan terus memberikan dukungan dan suport masih memiliki banyak sekali pemikiran pemikiran strategis, gagasan gagasan niat baik oleh beliau. Dan saya melihat beliau ini sangat energik tidak terlihat lelah sedikit pun,"

"Dan ini perlu kita dukung, dan saya ingin menyakinkan bahwa Demokrat sebisa mungkin mengawal ini semua karena tentu tidak mungkin beliau menanggung beban ini sendirian, perlu ada pasukan bukan hanya di parlemen, tapi juga dalam menjalankan kebijakan kebijakan publik secara langsung di lapangan," tutup AYH.

(cr17/tribun-medan.com)