Polres Samosir
Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Ternak, Polres Samosir Datangi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Menindak lanjuti Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH tentang pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kabagops Polres Samosir
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR -Menindak lanjuti Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH tentang pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kabagops Polres Samosir Kompol Lengkap Suherman Siregar SH membentuk tim, Selasa (17/5/2022).
Bersama Kabagops, tim bentukan tersebut langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian atau Peternakan Samosir untuk mencegah penjangkitan PMK yang kini melanda beberapa daerah di Indonesia.
Ada pun tim yang dibentuk antara lain diawaki Sahala Harahap SH, Ps Kanit 3 Intelkam Bripka Rados Togatorop, Bripda Trifiko Nainggolan, dan Kasubsi PIDM Surahman.
Kegiatan koordinasi tersebut dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian, Peternakan dan Dinas Sosial yang berlokasi didesa parbaba kompleks kantor DPRD Kabupaten Samosir.
Kedatangan tim dari polres Samosir, disambut oleh Kadis Pertanian /Ternak Samosir Tumiur Gultom MPd, drh Megawati Aritonang, Kabid Peternakan Boyke Situmorang dann Kabid Perlindungan Sosial Kristina Gultom SSos.
"Kita agenda kerja sosialisasi secara Road show yang akan dilakukan oleh Polres Samosir bersama dengan Stakeholder kepada Pemilik Ternak di 9 (Sembilan) Kecamatan yang ada di Samosir dalam rangka Antisipasi Pencegahan Penyebaran dan Penanganan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) Hewan Ternak di Kabupaten samosir,"ujar Kabag Ops Polres Samosir Kompol Lengkap Suherman Siregar
Kata Suherman, mereka juga melakukan pendataan RPH (Rumah Potong Hewan) yang ada disamosir serta mengontrol kau lintas ternak di Wilayah Kabupaten Samosir.
"Kita juga akan melakukan Pembahasan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengurungan Ternak, Pemilik ternak yang tidak ada Pengawasan yang menimbulkan laka lantas , karena baru baru ini sering terjadi ,laka lantas yang disebabkan oleh hewan ternak ,hingga menyebabkan meninggal dunia"
Selain itu, kata Kompol Suherman mereka juga akan koordinasi dalam upaya Pencegahan terjadinya Tindak Pidana Pencurian Ternak (Curnak) di Wilayah Kabupaten Samosir.
Hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian / Peternakan ,didapatkan info valid Penyebaran penyakit LSD ( lumpy SkinDisease ) dan PMK ( Penyakit Mulut dan Kuku ) pada hewan ternak sedang mewabah di Indonesia dan telah ditemukan di Prov. Jawa Timur dan Prov. Aceh.
Saat ini untuk penyebaran penyakit LSD dan PMK pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Samosir belum ada ditemukan.
Bahwa penyakit LSD dan PMK merupakan penyakit hewan menular yang tidak bersifat zoonosis (tidak menular kepada manusia) yang menyerang kepada hewan ternak sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.
Gejala -gejala yang ditimbulkan pada hewan yang menderita PMK ,dapat dideteksi sejak dini, melihat kondisi hewan Melepuh (sariawan) pada hidung, lidah, bibir dan dalam rongga mulut , Melepuh pada daerah kaki dan kuku. Demam, hipersalivasi (air liur berlebih), Keguguran (abortus),Nafsu makan hewan ternak turun dan nafas cepat dan Kepincangan dan keengganan untuk bergerak.
Hewan ternak yang yang terkena penyakit LSD dan PMK masih aman untuk dikonsumsi jika dimasak dengan baik dan benar benar matang.
Untuk penularan penyakit LSD memiliki tingkat kematian sebesar 10
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PMK-samosir.jpg)