Direktur Binapi Lakerpro Mengunjungi Lapas Siborongborong, Minta Program Pembinaan Ditingkatkan

TRIBUN-MEDAN.COM, SIBORONGBORONG- Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi (Dir Binapi Lakerpro) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS) Kementerian Hukum dan HAM, Thurman Saud Marojahan Hutapea berkunjung ke Lapas Kelas II-B Siborongborong. 

Dalam kunjungan ke Lapas Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, ia keliling blok untuk menyapa warga binaan. 

Selain itu, ia juga memberikan penjelasan kepada warga binaan tentang hak dan kewajiban selama menjalani pembinaan di lapas. 

"Tetap menjaga kesehtaan, menjalankan program pembinaan khususnya dalam keagamaan dengan baik. Dan, paling penting selalu menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas Siborongborong," ujarnya, Sabtu (7/5/2022). 

Tidak hanya itu, ia juga memberikan apresiasi terkait program pembinaan dan layanan Lapas Siborongborong. Lalu, berharap Lapas Siborongborong lebih baik lagi dalam menjalankan program pembinaan. 

“Saya mengapresiasi program pembinaan dan layanan kunjungan online yang dijalankan di sini. Sudah paten dan saya berharap agar Lapas Siborongborong kedepannya lebih baik dalam menjalankan program pembinaan, lebih maksimalkan kegiatan warga binaan di dalam Lapas. Laksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan sesuai dengan ketetapan, jangan melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan tugas," katanya. 

Sedangkan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Siborongborong, Parlindungan mengklaim mereka sudah menjalankan program pembinaan dengan baik. 

Lebih lanjut, ia bilang Lapas Siborongborong sudah bekerjasama dengan pihak ketiga/stakeholder dalam menjalankan kegiatan pelatihan kemandirian. 

"Baik instansi pemerintah maupun perorangan yang membindangi," ujarnya. 

Diakhir kunjungan, Thurman Hutapea meninjau ruang layanan Video Call yang disediakan oleh Lapas Siborongborong untuk warga binaan berkomunikasi dengan keluarga. Dimana kegiatan tersebut merupakan salah satu inovasi dimasa pandemi. 

(*)