Breaking News

SEGINI Taksiran Uang Beredar Selama Momen Lebaran 2022, Alami Peningkatan Signifikan

Perputaran uang di Sumut selama Idul Fitri 2022 sangat berpeluang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

TRIBUN MEDAN
Suasana pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung di Mal, Jalan Gatot Subroto, Medan, Selasa (6/7/2021). Pemerintah resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengatur salah satunya dengan mengurangi jam operasional sementara beberapa fasiltas masyarakat seperti pusat perbelanjaan atau mal. (Tribun-Medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perputaran uang di Sumut selama Idul Fitri 2022 sangat berpeluang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Gambaran kemacetan parah ke arah Berastagi atau tujuan wisata lain seperti Danau Toba, dan kepadatan pengunjung kesejumlah destinasi wisata lainnya, menjadi gambaran bahwa ekonomi Sumut tengah berputar lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Pengamat Ekonomi Sumut, Benjamin mengatakan selain hal itu dan ditambah dengan tidak adanya lagi penyekaatan ataupun pembatasan kegiatan masyarakat di tahun ini, membuat perputaran uang di Sumut tergolong besar.

Dikatakannya, Bank Indonesia Sumut sebelumnya menyatakan bahwa akan menyediakan uang sebesar Rp 5,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul fitri.

"Dengan angka sebesar itu saja, saya melihat ekonomi Sumut di kuartal kedua 2022 tahun ini bisa digenjot hingga 7 persen, " ujarnya saat dihubungi Tribun Medan, Jumat (6/5/2022).

Lanjutnya, apabila mengacu kepada jumlah penduduk Sumut yang beragama islam sekitar 10 juta jiwa. Dimana mereka semua merayakan Idul Fitri.

Jika pengeluaran rata-rata selama perayaan Idul Fitri berkisar Rp 300 hingga 500 ribu per orang. Maka akan ada sekitar uang sebanyak Rp 5 Triliun yang dibelanjakan.

"Uang tersebut bisa mengalir ke banyak sektor usaha seperti pariwisata, makan dan minuman, transportasi, dan masih banyak lagi tentunya, " imbuhnya.

Dan jumlah tersebut belum mempertimbangkan warga non muslim di wilayah Sumut yang memanfaatkan liburan panjang tahun ini untuk berwisata.

Artinya, masih akan ada lebih banyak lagi kantong-kantong uang yang siap dibelanjakan di Sumatera Utara.

Distribusi kekayaan juga akan mengalir ke wilayah-wilayah atau daerah yang ada di luar pusat bisnis seperti Kota Medan.

Hal tersebut bisa dilihat dari mobilitas warga di sejumlah wilayah diluar Kota Medan yang mengalami peningkatan tajam selama Idul Fitri.

Kepadatan pengendara ditambah kemacetan yang tidak biasa di sejumlah titik keramaian di luar Kota Medan menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi di luar wilayah Medan turut bergeliat.

"Saya yakin Idul Fitri tahun ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Sayangnya Idul Fitri tahun ini belum didukung sepenuhnya oleh pemulihan ekonomi masyarakat. Ditambah lagi ada lompatan laju tekanan inflasi Sumut belakangan ini, " tuturnya.

Disisi lain, peningkatan harga komoditas dunia khususnya CPO belakangan ini juga turut menjadi pemicu membaiknya daya beli masyarakat khususnya dikalangan petani, dan pelaku usaha sawit.

"Meskipun menjelang Idul Fitri harga sempat anjlok, namun saya yakin hal tersebut hanya berlangsung sesaat, " tutupnya.

(cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved