Ramadhan 1443 Hijriyah

Amalan Nabi Muhammad saat Idul Fitri, Lengkap Tata Cara Sholat yang Diajarkan Rasulullah

Ada beberapa amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Hari Raya Idul Fitri. Selain mandi

Editor: Dedy Kurniawan
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ribuan umat islam melaksanakan Salat Idul 

TRIBUN-MEDAN.com --Hari kemenangan tinggal hitungan hari.

Lebaran sudah di depan mata, bulan ramadhan akan segera meninggalkan kita.

Ada beberapa amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Hari Raya Idul Fitri.

Selain mandi dan memakai wangi-wangian sebelum shalat Id, juga disunahkan untuk makan terlebih dulu.


Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam.

Baca juga: Hingga H-3 Lebaran, 188 Ribu Kendaraan Melintasi Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi 

Baca juga: TERJAWAB Hubungan Asli Tyna Wijayanti dan Arie NOAH Imbas Kedekatan dan Foto Bareng di Paris

Tentunya, mereka menyambutnya dengan penuh sukacita karena di hari tersebut menjadi hari yang baik untuk bermaaf-maafan, serta berkumpul bersama keluarga dan kerabat tercinta.

Hari Raya Idul Fitri pun tak lepas dari momentum shalatnya.

Masjid-masjid atau lapangan biasanya akan ramai menjadi tempat berkumpul umat muslim untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Dalam pelaksanaan shalat ini terdapat beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan untuk menambah pahala.

Baca juga: Pengacara Pemeran Laki-laki dalam Kasus Video Syur Heran Siapa yang Menghamili Vina Garut


Sunah-sunah tersebut biasanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Berikut merupakan beberapa sunah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Idul Fitri.

Baca juga: Pernah Tersandung Kasus Video Syur & Sandang Julukan Lady Killer, Tabiat Ariel NOAH Dibongkar Mantan

Mengumandangkan takbir

Mengumandangkan takbir sebelum sebelum shalat Idul Fitri termasuk sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Mengumandangkan takbir tersebut biasanya sudah dilakukan sejak malam hari selepas Maghrib hingga sebelum shalat Idul Fitri.

Pada saat malam takbiran, biasanya masjid-masjid akan memperdengarkan takbir hingga jelang hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Kini Peristri Artis Cantik Idaman, Siapa Sangka Kehidupan Pria Ini Dulu Putus Sekolah & Penjual Kain

Dalam kitab Raudlatut Thalibin pun dianjurkan untuk memperdengarkan kumandang takbir pada malam hari raya, sejak terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya Idul Fitri.

Mandi sebelum shalat Idul Fitri

Aktivitas mandi sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri juga menjadi satu diantara sunnah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda: " Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, 'Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Baca juga: Medina Zein Mantapkan Diri untuk Bercerai, Akui Sempat Terpuruk dan Coba Bangkit

Imam Nawawi Rahimahullah menyatakan bahwa para ulama sepakat akan disunnahkannya mandi pada saat shalat Idul Fitri.

Mandi juga dianjurkan karena pada saat idul fitri menjadi momen berkumpul bersama orang banyak.

Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Berhias dengan cara memakai pakaian terbaik serta wewangian menjadi sunnah yang juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

Dari hadits tersebut, dijelaskan bahwa salah satu sunnah Nabi Muhammad sebelum salat idul fitri adalah memakai pakaian terbaik dan wewangian.

Baca juga: Negara Kecil Inilah yang Justru Buat Rusia Ketar-ketir

Dengan begitu kamu akan lebih siap menyambut hari kemenangan ini.

Makan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri

Nabi Muhammad SAW selalu menyempatkan untuk makan sebelum melaksanakan shalat idul fitri meskipun hanya sedikit.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia shalat dulu." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad)

Untuk shalat Idul Fitri memang disunnahkan terlebih dulu untuk makan sebelum keluar karena adanya larangan berpuasa pada

hari tersebut dan sebagai pertanda bahwa di hari tersebut tidak lagi berpuasa.

"Pada saat Idul Fitri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidaklah berangkat untuk shalat sebelum makan beberapa kurma.”

Murajja bin Raja berkata kepadaku ‘Ubaidullah, katanya: berkata kepadaku Anas, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: "Beliau memakannya berjumlah ganjil.” (HR. Bukhari)

Melaksanakan shalat Idul Fitri di lapangan

Nabi menganjurkan untuk shalat idul fitri di tengah lapang karena pada saat itu jumlah umat islam yang ingin melaksanakan shalat idul fitri sangat banyak, sehingga dapat dilaksanakan di tempat yang lebih luas dan terbuka.

Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin berkata, "Disukai melaksanakan salat Id di tanah yang luas, kecuali di Mekah dan Bautul Maqdis. Sekiranya hari itu hujan, tidak mengapa melaksanakannya di masjid. Dan dibolehkan pada hari yang sangat panas berdebu, imam menyuruh seorang laki-laki untuk salat Id bersama orang-orang lemah di masjid, sementara ia

keluar ke tanah lapang bersama orang-orang yang kuat seraya bertakbir."

Mengajak keluarga untuk melaksanakan shalat Idul Fitri

Sunnah yang juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada hari raya ialah mengajak semua keluarganya untuk menunaikan shalat Idul Fitri di lapangan.

Hal ini sesuai dalam hadits riwayat Ibnu Majah dan Al Baihaqi Nabi bersabda: "Bahwasannya Rasulullah Salallahu Alaihi wa Sallam menyuruh istri-istri dan anak-anaknya keluar pada dua hari raya."

Berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri

Kebiasaan nabi Muhammad sebelum shalat idul fitri yang menjadi sunnah lainnya ialah berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan shalat.

Dalam sebuah hadis riwayat At Tirmidzi disebutkan, "Dan dari Ali Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, ia berkata, 'Termasuk dari sunnah adalah keluar pada hari raya dengan berjalan kaki."

Berikut Panduan Tata cara salat Idul Fitri

1. Niat salat

"Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'ataini lillahi ta'ala,"

Artinya: Aku berniat salat Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta'ala.

2. Takbiratul Ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca Takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama

Kemudian di sela-sela setiap takbir membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar

5. Membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan surat al-A'la

6. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan berdiri lagi

7. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, membaca takbir sebanyak 5x seraya mengangkat tangan, di antara setiap takbir itu membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar," seperti pada rakaat pertama.

Kemudian membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan Surat al-Ghasyiyah

8. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam

9. Selesai salam, kemudian disunnahkan khutbah Idul Fitri

Khutbah Shalat Id

Khutbah Setelah Shalat ‘Id dilakukan setelah melaksanakan shalat.

Dalam Buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim dijelaskan, Rasulullah melaksanakan Shalat Ied Sebelum Khutbah.

Dari Ibnu ‘Umar, ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan shalat ‘ied sebelum khutbah.”

Setelah melaksanakan shalat ‘ied, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah ‘ied dengan sekali khutbah (bukan dua kali seperti khutbah Jum’at).

Berikut rukun khutbah Idul Fitri

1. Membaca takbir 9x

2. Membaca tahmid (alhamdulillah)

3. Membaca shalawat (Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad)

4. Ajakan bertaqwa kepada Allah SWT (ittaqullah)

5. Membaca ayat Al-Quran (sebisanya)

6. Materi Khutbah

7. Membaca doa untuk umat Islam (sebisanya)

(*/Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved