Ramadhan 1443 Hijriyah

Menikmati Ramadan di Masjid Raya Aceh Sepakat Medan, Mulai Bukber hingga Renungan Ramadan

Jelang penutup bulan suci Ramadan, banyak jrmaah mendatangi Masjid Raya Aceh Sepakat yang beralamat di jalan Petisah Tengah, Kota Medan.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANUGRAH NASUTION
Para jamaah di Masjid Raya Aceh Sepakat saat berbuka puasa. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jelang penutup bulan suci Ramadan, banyak jemaah mendatangi Masjid Raya Aceh Sepakat yang beralamat di jalan Petisah Tengah, Kota Medan.

Masjid yang didirikan oleh keturunan warga Aceh itu memang berukuran besar. Selain itu, saat Ramadan berbagai kegiatan keagamaan pun banyak digelar oleh kenaziran masjid.

Mulai dari Salat Fardhu, Tarawih, Tadarus Al Quran, kuliah subuh, renungan Ramadan hingga buka puasa bersama.

Ketua kenaziran Masjid Raya Sepakat, Muhammad Ilyas Ustawah mengatakan, pada tahun ini di Masjid Aceh Sepakat dapat menjalankan berbagai ibadah Ramadah dibanding dengan tahun lalu.

"Allhamdulilah pada tahun kita bisa adakan berbagai kegiatan di bulan ramadan tahun ini. Kalau tahun kemarin sangat terbatas, karena kondisi pandemi," kata Ilyas kepada Tribun, Senin (25/4/2022)

Ilyas menyebutkan, setiap hari saya ramadan pihaknya rutin membuat acara buka puasa dan renungan ramadan.

Seperti siang tadi, renungan ramadan dilaksanakan usai salat zuhur dengan ceramah 15 menit. Renungan ramadan biasa mereka laksanakan selama 5 kali dalam seminggu.

Para jamaah pun tampak ramai mengikuti renungan ramadan yang pada hari ini diisi oleh Ilyas sendiri. Pada siang tadi Ilyas membawa ceramah bertema, ramadan bulan spesial untuk berbagi dan beramal saleh.

"Kalau yang tiap hari itu buka puasa bersama. Karena kalau tarawih itu sudah pasti. Dan kalau renungan ramadan itu setiap hari Senin sampai Jumat selesai salat zuhur," ungkapnya.

Masjid Raya Aceh Sepakat pun kata Ilyas sering mengadakan kuliah subuh dengan mengundang tokoh tokoh agama di Sumut.

Sesekali kata dia, berbagai pengembara muslim dari negara luar juga sering mampir ke masjid tersebut.

"Karena kita ingin mengisi masjid ini dengan amalan dan syiar islam. Karenanya kita sering datangkan penceramah yang memiliki kualitas ilmu yang baik untuk memberi ilmu keislamannya kepada jamaah. Selain itu biasanya para musafir dari negara seperti Palestina, Mesir, Malaysian juga biasa datang untuk berbicara keislaman," kata dia.

Masjid Raya Aceh Sepakat sendiri dibangun sekitar tahun 2001. Masjid itu memiliki dua tower dengan ruang utama masjid yang cukup luas.

Di dalam masjid pun terdapat ornamen bangunan berciri khas suku Aceh dibagian shaf imam.

Pada bagian itu, dibuat ornamen seperti pintu rumah Krong Bade rumah adat dari suku Aceh. Selain itu terdapat juga tulisan tulisan kaligrafi yang indah pada dinding masjid.

"Kalau pada bagian shaf imam ini coraknya seperti pintu rumah suku Aceh karena pendiri masjid ini adalah keturunan Aceh. Sejak berdiri sampai saat ini masjid Aceh selalu menjadi rumah ibadah bagi semua umat Islam di Medan," tutupnya.

(cr17/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved