News Video
Pernyataan Menlu Turki: Ada Anggota NATO Menginginkan Perang di Ukraina Berlangsung Lebih Lama
Turki kini menuduh beberapa negara anggota NATO menginginkan perang di Ukraina berlangsung lebih lama.
Tetapi di satu sisi mereka tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia, agar tidak membahayakan hubungan mereka dengan Moskow.
TRIBUN-MEDAN.COM - Operasi khusus militer Rusia ke Ukraina telah berlangsung hampir dua bulan.
Ukraina pun masih terus bertahan dengan kekuatan militernya dan sejumlah bantuan dari barat.
Turki kini menuduh beberapa negara anggota NATO menginginkan perang di Ukraina berlangsung lebih lama.
Tudingan itu keluar dari pernyataan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
"Ada negara-negara di dalam NATO yang ingin perang berlanjut," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada CNN Turk dalam sebuah wawancara dilansir dari AFP pada Rabu (20/4/2022).
Dikutip Kompas.com dari AFP pada Rabu (20/4), Cavusoglu menyebut hal itu untuk membuat Rusia semakin melemah.
"Mereka ingin Rusia menjadi lebih lemah," kata Cavusoglu
Namun, Cavusoglu tidak merujuk pada negara anggota mana pun secara langsung.
Diketahui, Turki juga merupakan bagian dari aliansi militer yang disebut terkuat di dunia itu.
Turki memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia.
Negara itu juga membantu Ukraina memasok pesawat nirawak.
Tetapi di satu sisi mereka tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia, agar tidak membahayakan hubungan mereka dengan Moskow.
Turki juga kerap menawarkan diri sebagai mediator dan sempat dua kali menjadi tuan rumah negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Untuk diketahui, Turki bukan satu-satunya negara yang mengungkap skeptisisme terhadap NATO.
China juga melontarkan tuduhan serupa terhadap Amerika Serikat (AS) dan NATO.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Turki: Ada Sekutu NATO yang Ingin Perang di Ukraina Lebih Lama untuk Melemahkan Rusia