Batik Nias Karya Warga Binaan Lapas Gunungsitoli Diminati Banyak Pejabat dan Tokoh Masyarakat

Tidak sedikit pejabat ataupun masyarakat umum yang menyukai kain batik Nukha Nibiri hasil karya warga binaan pemasyarakatan

Istimewa
Tidak sedikit pejabat ataupun masyarakat umum yang menyukai kain batik Nukha Nibiri hasil karya warga binaan pemasyarakatan 

TRIBUN-MEDAN.COM, GUNUNGSITOLI- Tidak sedikit pejabat ataupun masyarakat umum yang menyukai kain batik Nukha Nibiri hasil karya warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B, Gunungsitoli

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunungsitoli, Effendi Yulianto mengatakan, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Gunungsitoli, Jakson Sunario Panjaitan membeli kain batik motif budaya Nias. 

"Pembinaan warga binaan menjadi terampil dalam membatik melibatkan instruktur yang handal dan mitra kerjasama," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Rabu (21/4/2022). 

Ia menambahkan, prestasi yang berhasil diraih oleh batik Nukha Nabira tidak buruk. Artinya, sesuai dengan standar yang ada. 

"Pembinaan tujuh warga binaan Lapas Kelas II-B Gunungsitoli melibatkan instruktur yang handal yakni Ibu Yuslian Harefa dan mitra kerjasama yang telah terbukti track record-nya yakni CV Wery Group," katanya. 

Tidak hanya dikomersilkan, kata dia, batik Nukha Nibira sengaja dilestarikan Lapas Gunungsitoli. Agar budaya Nias tetap lestari. 

Kemudian, beragam prestasi telah diraih warga binaan di antaranya Aksara Abinawa yang diserahkan langsung Penasehat Utama PIPAS Pusat, Ana Reinhard Silitonga.

"Penghargaan itu diperoleh saat puncak peringatan Hari Ulang Tahun Penguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan," ujarnya. 

Kepala KPPN Gunungsitoli, Jakson Sunario Panjaitan membeli empat lembar kain batik motif budaya Nias. Seperti, motif ni orago, motif hombo batu, motif ni okiliwi dan motif ni odanga mbalatu. 

"Total harga yang beli berkisar Rp 4500000. Rencananya naik setiap hari jumat pegawai ASN di KPPN Gunungsitoli gunakan seragam batik Nias ini," katanya. 

Ia menambahkan, salut dengan keterampilan warga binaan pemasyarakatan Kelas-II B Gunungsitoli untuk memproduksi batik motif Nias. 

"Saya sendiri membeli empat lembar kain batik ini karena kekaguman akan keindahan dan kualitasnya," ujarnya. 

(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved