Sekda Deliserdang Buka Kegiatan Membahas Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deliserdang, Darwin Zein membuka lokakarya Meeting Kelompok Kerja (Pokja) Maternal Neonatal
TRIBUN-MEDAN.COM, LUBUKPAKAM- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deliserdang, Darwin Zein membuka lokakarya Meeting Kelompok Kerja (Pokja) Maternal Neonatal/Pokja Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Aula Cendana, Kantor Bupati Deliserdang.
"MPHD Indonesia adalah proyek kerjasama USAID dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dilakukan selama lima tahun dari 2020 sampai 2025. Tujuannya, untuk memperluas akses penggunaan layanan berbasis data dan penggunaan informasi terkait dengan kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di sektor swasta," ujarnya dalam kegiatan tersebut.
Ia menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini menitiberatkan pada pembahasan tentang pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Deliserdang.
"Apakah bisa kita lakukan? Jawabannya, pasti bisa. Karena Deliserdang luar biasa. Kekompakan dan soliditas itu modal yang kita miliki. Semua sektor pendukung ada di Deliserdang, tinggal niat kita saja," katanya.
Dia berharap, pertemuan atau lokakarya tersebut bisa berlangsung secara berkesinambungan. Misalnya, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Setelah itu, baru dilakukan evaluasi.
"Bila tidak ada evaluasi, maka tidak bisa diketahui apa kelebihan dan kelemahan yang telah dilakukan. Kesemuanya itu, bermuara pada teamwork yang baik dan tercapainya tujuan yang diharapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Senior Program Manager MPHD, dr Apsari Diana Kusmastuti, menjelaskan USAID Momentum atau MPHD Spesificly berkegiatan di rumah sakit swasta atau fasilitas kesehatan (faskes) swasta.
"Jadi MPHD adalah program Kementerian Kesehatan RI sejak 2021 dan didanai USAID. Tujuannya membantu penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. Salah satunya di Sumatera Utara," katanya.
Ia menjelaskan, ada empat kabupaten di Provinsi Sumut yang didampingi MPHD yakni Deliserdang, Asahan, Langkat dan Karo.
Secara nasional angkat kematian ibu dan bayi baru lahir masuk urutan lima besar kematian tertinggi. Oleh karena itu, MPHD memiliki tiga pilar program untuk menurunkan angka tersebut.
"Pertama, membantu dan memastikan kualitas akses layanan data kesehatan ibu dan anak. Kedua, penguatan kualitas pelayanan dan ketiga, penguatan komitmen," ungkapnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Acara-Diskusi-Pelayanan-Kesehatan-Ibu-Hamil.jpg)