Kota Lviv Ukraina Dihantam 4 Rudal Rusia, Asap Hitam Membumbung Tinggi

Beberapa masyarakat mengklaim dapat mendengar sirine serangan udara dan ambulans saat peristiwa itu terjadi.

TRIBUN-MEDAN.COM - Kota Lviv, Ukraina dihantam beberapa serangan rudal dari Rusia pada Senin (18/4/2022) pagi waktu setempat.

Dilaporkan tiga rudal menghantam fasilitas infrastruktur militer, sementara satu menghantam fasilitas penggantian ban mobil.

Asap hitam terlihat membumbung tinggi di langit Lviv.

Serangan-serangan itu terjadi di tengah perkiraan serangan besar-besaran oleh Moskow dalam beberapa hari mendatang di timur dan kawasan industri Donbas.

Dikutip dari The Guardian, Walikota Lviv Andriy Sadovyi mengatakan, tujuh orang tewas dalam serangan tersebut.

Sementara 11 orang terluka yang di antaranya merupakan anak-anak.

Wali kota mengatakan, serangan rudal telah menghancurkan jendela-jendela hotel di dekatnya.

Padahal tempat tersebut digunakan oleh orang Ukraina sebagai tempat evakuasi.

Walikota Lviv menuduh Kremlin melakukan genosida setelah empat rudal Rusia menabrak kota Ukraina.

Andriy Sadovyi mengatakan tidak ada lagi daerah "aman" di Ukraina.

Baca juga: Dampak Perang akan Mengerikan Akibat AS Beri Senjata ke Ukraina, Rusia akan Bertindak Agresif

Baca juga: Siaran TV Rusia Mengumumkan Perang Dunia III Telah Dimulai, Dengan Skala Penuh

Baca juga: Nina Khrushcheva: Rusia Siap Menggunakan Senjata Nuklir Untuk Klaim Kemenangan di Ukraina

Berdasarkan foto-foto yang beredar, asap hitam tebal tampak membumbung tinggi di langit Ukraina.

Bahkan beberapa masyarakat mengklaim dapat mendengar sirine serangan udara dan ambulans saat peristiwa itu terjadi.

Lesia Vasylenko, seorang pengacara dan anggota parlemen Ukraina, telah men-tweet gambar kerusakan yang belum diverifikasi ini di Lviv.

Dia mengatakan ini disebabkan oleh rudal Rusia yang menargetkan stasiun kereta api dan unit penyimpanan.

(tribun-video.com)

Artikel ini telah tayang di The Guardian dengan judul "Lviv mayor accuses Russia of genocide as missiles strike city"