edy rahmayadi
Teringat Masa Lalu Saat Tinjau SMA Santo Thomas 1, Edy Pernah Tak Lulus Sekolah Favorit
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengunjungi SMA Santo Thomas 1 Medan di sela-sela agendanya meninjau pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Teringat Masa Lalu Saat Tinjau SMA Santo Thomas 1, Edy Pernah Tak Lulus Sekolah Favorit
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengunjungi SMA Santo Thomas 1 Medan di sela-sela agendanya meninjau pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk tingkat SMA sederajat, Senin (18/4/2022).
Dalam kesempatan itu, Edy mengatakan meskipun tak ada di dalam jadwal ia tetap ingin meninjau SMA Santo Thomas 1 lantaran memiliki memori yang berkesan baginya.
Edy mengaku tak lolos masuk SMA Santo Thomas 1 meskipun sangat ingin masuk ke sekolah favorit di Medan ini.
"Tak lolos aku ujian di sini, zamanku ini pilihan favorit," ujar Edy saat berbincang kepada Kepala SMA Santo Thomas Cahwir Tarigan.
Sambil berkelakar, Edy mengatakan memang bukan rezekinya untuk bersekolah di SMA swasta ini.
"Masak aku kalah sama China, tapi buktinya memang kalah," katanya.
Mantan Pangkostrad itupun bercerita bahwa dirinya saat itu datang sendiri dengan mengendarai sepeda untuk ikut ujian melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA.
"Jadi saya kesini naik sepeda, ujian, tak lulus saya di sini. Masuk saya lewat Cik Di tiro, di situlah kami tes. Dulu tes itu 2 jam kemudian pengumuman, saya lihat pengumuman di kertas, loh gak ada," ucapnya.
Edy pun mengaku sempat marah saat mengetahui bahwa dirinya tak lulus tes di SMA Santo Thomas 1.
"Waktu itu marah saya, dari dulu saya sombong, sombong dalam hati 'ah sekolah apa ini'," katanya.
Usai mengetahui tak lulus di SMA Santo Thomas 1, Edy kemudian mengayuh kembali sepedanya dan tak sengaja melewati Jalan Tengku Cik Di Tiro di mana terletak SMA Negeri 1 Medan.
"Pulang saya naik sepeda masuk SMA 1, ujianlah. Sebenarnya masuk SMA Negeri 1 itu bukan pilihan, tapi karena kebetulan lewat situ," katanya.
Keesokan harinya saat pengumuman, Edy mendapati dirinya lulus di SMA Negeri 1 Medan dan langsung memberitahukan hal itu ke sang ibu.
"Langsung ujian di situ, dulu kan gampang ya, masuk ke sana, daftar, langsung ujian, karena sudah siang pengumumannya besok pagi. Datang aku besok pagi kutengok, lulus rupanya. Datang aku ke mamakku, kubilang mak lulus aku. Dia bilang, lulus apa kau? dia pun tak tau aku ujian. SMA 1, yaudah belajar baik-baik, ya. Udah gitu aja. Lain kayak anakku sekarang, emaknya yang kayak tes," ujarnya.
Edy pun berharap SMA Santo Thomas 1 tetap bisa mempertahankan posisinya dan tetap objektif dalam menerima siswa.
"Mudah-mudahan kalian (pihak sekolah) masih objektif. Begitu kau main-main dengan itu kau akan ditinggalkan. Saya kesini tak dijadwalkan tapi kalau ada waktu pasti ke sini saya, ada memori di sini, rasa sakit hati itu saat tak lulus," katanya.
(cr14/tribun-medan.com)